MOROTAI – Angin segar kembali didapatkan oleh para peserta Umroh dan Wisata Rohani. Pasalnya, tahun 2019 ini kuota mereka kembali naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dimana, tahun 2018 kemarin, para peserta Umroh dan Wisata Rohani kuota mereka hanya 30 orang. Namun, di tahun 2019 ini kuota mereka sudah menjadi 60 orang. ”Jadi umroh tahun ini untuk para Imam itu 30 orang, kemudian wisata rohani untuk para Pendeta dan Penatua juga 30 orang,” ungkap Kabag Kesra Setda Pulau Morotai, Syahril Totona, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (17/7).
Menurutnya, ”Untuk para peserta wisata rohani ke Yerusalem itu kami merencanakan bulan depan (Agustus) mereka sudah berangkat selama 9 hari. Tapi itu semua dilihat dari kesiapannya Paspor mereka. Kalau mereka punya Paspor sudah siap maka diberangkatkan sesuai dengan rencana kita, tetapi kalau mereka punya Paspor masi terkendala maka belum bisa diberangkatkan,” katanya.
Sementara, Untuk ibadah umroh ke tanah suci itu mereka akan diberangkatkan setelah musim haji selesai.”Jadi kalau umroh sesudah musim haji baru kita kasi berangkat, karena saat ini musim haji lagi berjalan,” ucapnya.
Dijelaskan, ”Untuk anggaran kedua program ini yakni, peserta umroh ke tanah suci masing-masing mendapatkan anggaran Rp 30 juta. Sementara untuk peserta wisata rohani masing-masing mendapatkan Rp 35 juta. Sehingga Bupati Benny Laos berkeinginan bahwa sebelum masa jabatan mereka berakhir di tahun 2022, maka semua imam dan pendeta yang ada di Pulau Morotai ini mereka sudah merasakan ibadah umroh dan wisata rohani, karena di tahun 2020 nanti kuota ini kami akan dorong naik, sehingga masing-masing mendapatkan penambahan kuota sebanyak 20 orang,” terangnya. (Ical)
