TALIABU – 2020 mendatang, Pulau Taliabu bakal melaksanakan pesta demokrasi dalam memilih kepala daerah untuk memimpin Taliabu dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Menyambut tahun tersebut, Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Taliabu mengakui kalau tingkat kerawanan kecurangan akan tinggi.
Untuk menghadapi dugaan kecurangan tersebut, Bawaslu tetap akan memperkuat sistem pengawasan dan pencegahan kecurangan. Hal itu disampaikan oleh Ketua Bawaslu Taliabu Adidas Latea Rabu (21/19) kepada media ini, “Kalau kami berkaca dari pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur kemarin, juga DPRD, hal yang paling penting ialah masyarakat Taliabu sudah sangat paham untuk berdemokrasi, tetapi kecurangan itu masih akan terjadi, maka dari itu kami akan semaksimalnya mungkin untuk meminimalisir kecurangan itu pada 2020. Contoh jika akan terjadi kecurangan kami dari Bawaslu harus sedini mungkin mengetahui kecurangan tersebut, agar kami bisa melakukan pencegahan,” kata Adidas.
Adidas juga mengatakan, jika pada pemilihan 2020 mendatang potensi kecurangan sangat tinggi, apalagi hanya ada dua bakal calon Bupati dan wakil Bupati.
“2020 itu potensi kecurangan tinggi, apalagi kalau bakal calon hanya dua. Itu akan membentuk dua kelompok besar mulai dari ibu kota hingga ke desa,” cetusnya.
Meski begitu, Adidas berkomitmen Bawaslu Taliabu akan bekerja keras untuk melakukan pencegahan pelanggaran pemilu, pelanggaran kode etik, pelanggaran administrasi dan pelanggaran lainnya. (HH)
