MOROTAI – Progres pekerjaan untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019 sebanyak 144 unit, yang tersebar di lima kecamatan saat ini pembangunannya sudah masuk 80 persen.
“Sementara, untuk realisasi anggaran sudah 70 persen,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Pulau Morotai, Saiful Arifin, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (18/11).
Dikatakan Arifin, ”Pembangunan RTLH ini memang ada beberapa yang sudah 100 persen, tetapi sebagaian besar masih 80 persen, dikarenakan saat ini kami masih kendala dengan keterlambatan kayu sehingga pembangunannya agak terlambat.
”Yang kendala itu hanya kayu, tetapi untuk material toko sudah 100 persen disalurkan kepada penerimaan bantuan,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Arifin, “Kaitan dengan progres pekerjaan RTLH ini, kemarin kami juga sudah turun di beberapa lokasi penerima bantuan di Kecamatan Morsel, yakni Desa Sabala, Mandiri, Momojiu dan Joubela. Untuk melakukan ferivikasi seluruh material yang sudah di terima oleh penerimaan bantuan dan yang belum terima bantuan akan menjadi tindak lanjut untuk di selesaikan,” tuntasnya.
Masih menurut Arifin, ”Bantuan RTLH ini merupakan perangsang untuk menciptakan kemandirian masyarakat. Jadi kita melakukan hal tersebut untuk merangsang masyarakat agar lebih mandiri, ketika mendapatkan bantuan bisa terjun langsung bergotong royong bersama, sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran,” katanya.
Arifin menambahkan, ”Sementara untuk pembangunan RTLH mengunakan Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak 75 unit, saat ini masih dalam tahap proses untuk menjalankan program tersebut, dan dari 75 unit ini terdapat dua kategori yakni, 50 unit pembangunan dan 25 unit peningkatan,” tandasnya. (Ical)