Beranda Maluku Utara Tahun Ini, Dinas PUPR Kota Ternate Akan Bangun Enam Talud

Tahun Ini, Dinas PUPR Kota Ternate Akan Bangun Enam Talud

594
0
Kepala Dinas PUPR kota Ternate, Risval Tri Budiyanto.

TERNATE – Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pada Tahun 2020 menganggarkan pembuatan enam Talud. Untuk pembuatan talud di tahun ini direncanakan akan dibangun di tiga (3) titik di kecamatan Moti dan 3 titik lainnya di kota Ternate.

Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Risval Tri Budiyanto saat ditemui, Senin (6/1/2020) mengatakan bahwa kebutuhan pembangunan talud di kota Ternate cukup tinggi, untuk itu bicara tentang skala prioritas sebenarnya semuanya prioritas.

Risval mencontohkan seperti talud di tahun ini, dianggarkan 1 miliar dengan lokasi di belakang Jatiland Mall.

“Itu kan kebutuhan yang mulai dari tahun 2016 ke 2017 dan sekarang baru di buka. Pembuatannya juga step by step menunggu anggaran, sehingga torang (Kita)  juga minta kesabaran agar semua bisa dilakukan secara bertahap seperti di belakang mall itu sudah 3 hingga 4 tahun lalu dan baru bisa dilakukan pembenahan di tahun 2020,” jelas Risval.

Menurutnya, talud-talud di kota Ternate ini sudah sepantasnya menjadi perhatian pemerintah Kota Ternate, namun terkait dengan usulan-usulan kegiatan itu tidak dalam posisi mengeksekusi kegiatan langsung ke dokumen anggaran, “Semua keluhan-keluhan lurah, warga dan lainnya itu diusulkan ke TAPD dahulu, kemudian untuk apakah kegiatan-kegiatan tersebut masuk dalam kegiatan SKPD tentunya bukan lagi menjadi ranahnya PU karena ini ada beberapa tahapan ada Banggar, TAPD kemudian baru disahkan menjadi dokumen,” cetusnya.

Dijelaskan Risval, “PU harus tahu menyangkut dengan berapa panjang dan lebar, makanya rata-rata PU itu turun mengukur, kalau misalkan terjadi volume, dan ada keluhan-keluhan kalau bersifat infrakstruktur yang skala ringan, maka itu bisa langsung ditindaklanjuti”.

Ini dalam artian, lanjut Risval, “Misalnya ada gorong-gorong yang tiba-tiba amblas dan itu penanganannya misalnya Rp 20 juta bisa ditindaklanjuti langsung karena kegiatan-kegiatan itu bisa ditaktisi lewat kegiatan swakelola PU yang dianggarkan setiap tahunnya,” cetusnya.

Tapi jika kegiatan itu cukup kompleks, kata dia, dengan memakan anggaran yang cukup besar seperti Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar bahkan sampai Rp 3 miliar seperti talud di Rua, itu tidak serta merta langsung dilakukan PU.

“Dalam artian PU bukannya cuek, tapi PU tahu ini merupakan kebutuhan masyarakat namun tentunya punya prosedur-prosedur,” tegas Risval.

Untuk tahun ini sekitar 6 titik akan dibangun talud dengan anggaran sekitar 1 miliar.

Dia juga menyebutkan bahwa ada juga talud di Kelurahan Tarau yang hingga saat ini juga belum diakomodir. Selain itu talud di Gambesi juga sampai saat ini belum ada lanjutannya. Ini tentunya PU belum punya anggaran.

“Siapa yang tidak ingin dibangun, yang notabenenya untuk kebutuhan masyarakat, namun semua melaui tahapan,” ucapnya.

Menurutnya, untuk talud Gambesi, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 2,5 miliar , talud Tarau sekitar Rp 4 hingga 5 miliar, talud Rua Rp 1 hingga 2 miliar .

“Untuk itu dari sekian banyak talud yang di lakukan pembangunannya itu, kita step by step, karena ini juga putusan dari TAPD dan Banggar bukan PU saja,” tandasnya. (NN)