MOROTAI – Lanjutan pembangunan Water Front City (WFC) tahap dua dilakukan. WFC tahap dua yang sudah drencanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Pulau Morotai di Desa Daruba itu, saat ini tinggal menunggu hasil kajian pesisir yaitu, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL), yang saat ini lagi dibahas oleh tim pengkajian.
”Jadi pembangunan WFC tahap dua di desa Daruba itu saat ini kami tinggal menunggu kajian lingkungan saja. Namun, untuk waktu pelaksanaannya kami belum tau kapan di mulai,” ucap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pulau Morotai, Abjan Sofyan, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (8/1).
Lanjutnya, dengan adanya pembangunan WFC tahap dua ini maka semua rumah yang ada di pesisir pantai akan direlokasikan, karena lokasi rumah untuk warga yang direlokasikan itu saat ini Pemda melalui Disperkim sudah melakukan pembangunan.
“Jadi yang kena relokasi ini khususnya masyarakat yang punya rumah di atas air saja. Sementara rumah yang berbatasan dengan talut tidak akan direlokasi, karena di atas talut itu akan dibuat pagar seperti di WFC tahap satu di taman kota. Jadi pagar di bangun itu mulai dari kuliner sampai ke pasar ikan lama,” terangnya.
Lebih jauh dikatakan Abjan, Pembangunan WFC tahap ke dua ini menjadi bagian dari garda terdepan Pulau Morotai, karena yang akan dibangun di lokasi WFC tahap dua itu semuanya ruang terbuka yaitu fasilitas olahraga.
”Misalnya tempat fitnes, lapangan basket, futsal terbuka seperti di Makassar, kemudian di tambah lagi trotoar dan jalan santai,” tuturnya.
Ditanya berapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut, dirinya mengatakan, “Untuk anggarannya berdasarkan estimasi kami itu, sekitar 40 sampai 50 miliar, karena pembangunan WFC tahap dua ini lokasinya lebih besar dan hampir dua kali lipat dengan lokasi WFC tahap satu di taman kota, dan kemungkinan untuk biaya timbunan saja akan menghabiskan sekitar 10 sampai 15 miliar,” katanya. (Ical)