MOROTAI – Berbagai jenis sampah-sampah yang ada di Kabupaten Pulau Morotai saat ini dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Hal tersebut terlihat pada lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Dehegila, yang melakukan aktivitas jual beli berbagai jenis sampah , mulai dari kardus bekas, botol kemasan plastik, hingga alat elektronik yamg sudah dibuang di TPA tersebut semuanya dilirik oleh pengusaha.
Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulau Morotai, Nurhayati Taher, saat dikonfirmasi wartawan di kantor bupati, Rabu (29/1)
Mengatakan jenis sampah yang dibeli oleh pengusaha itu dengan harga per kilo yang berbeda-beda.
Dia mengatakan untuk sampah plastik jenis botol air mineral atau soft drink dihargai Rp 1.000 per kilogram, penutup botol Rp 5.000 per kilogram, botol infus Rp 1.000 per kilogram, kaleng minuman Rp 6.000 per kilogram.
“Untuk kardus atau dus Rp 600 per kilogram, kertas HVS, koran dan lainnya Rp 500 per kilogram, botol minuman (kaca) untuk 6 buah dihargai Rp 1.000, pecahan kursi plastik Rp 500 per kilogram, tembaga Rp 30.000 per kilogram, dan besi per kilogramnya seharga Rp 1.000 hingga Rp 1.200,” ucapnya.
Dirinya juga mengatakan untuk pembelian sejumlah jenis sampah ini sudah berjalan sejak satu bulan lalu, dan semua sampah-sampah yang dibeli oleh pengusaha itu akan dibawa ke Surabaya, untuk didaur ulang.
“Khususnya untuk sampah botol plastik, rencana dari PKK setempat berkerja sama dengan mereka (Pengusaha) untuk dibuat kerajinan tangan seperti bunga, kalung, bingkai foto dan lainnya. Sehingga hasil dari kerajinan tangan itu bisa dipasarkan,” singkatnya.(Ical/NN)