Beranda Maluku Utara Belajar Daring Dinilai Tidak Efektif, Pemkot Ternate akan Gelar Belajar Mengajar Melalui...

Belajar Daring Dinilai Tidak Efektif, Pemkot Ternate akan Gelar Belajar Mengajar Melalui TV

554
0
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Ibrahim Muhammad.

TERNATE – Pemerintah Kota Ternate, melalui Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) dalam waktu dekat akan memberlakukan belajar mengajar menggunakan TV Kabel, hal ini dilakukan karena belajar mengajar menggunakan metode daring dinilai tidak efektif dan berdampak pada kesehatan mata anak.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Maluku Utara, Ibrahim Muhammad kepada wartawan mengatakan akan menjamin metode belajar-mengajar dengan TV kabel akan lebih efektif di tengah pandemi Covid-19.

“Belajar mengajar menggunakan TV kabel akan lebih efektif sehingga dalam waktu dekat, Diknas akan menggelar simulasi belajar dengan metode tersebut, ungkap Ibrahim Muhammad kepada wartawan Kamis 27/8.

Menurutnya, selama ini metode belajar daring dan luring kurang efektif dan kerap dikeluhkan warga, mulai dari tak punya ponsel Android hingga mahalnya pulsa data.

“Maka adalah tawaran pembelajaran menggunakan TV kabel, dan seluruh hal teknis sudah dibahas,” Kata Ibrahim

Untuk itu, Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kominfo KotaTernate untuk memanggil para pengusaha TV kabel, sehingga pihaknya bisa minta para pengusaha menyediakan Chanel untuk bisa belajar melalui TV kabel untuk siswa-siswi di Ternate.

“Masyarakat Kota Ternate diyakini memiliki TV di dalam rumah, tetapi jika ada satu rumah yang tak punya TV maka bisa menumpang belajar di rumah tetangga,” ujar Kadiknas.

Lanjutnya, selain tidak efektif belajar menggunakan handphone karena belajar dengan hendphone juga dapat berimbas pada kesehatan seperti merusak kornea mata.

Ibrahim juga menambahkan, ada tiga kecamatan di Kota Ternate yang tidak dijangkau Tv Kabel yaitu Kecamatan Pulau Hiri, Kecamatan Pulau Moti dan Kecamatan Batang Dua, namun Tiga wilayah ini adalah wilayah 0 kasus Covid-19. Karena itu tiga daerah tersebut bisa menerapkan metode belajar tatap muka.

“Meskipun belajar mengajar tatap muka namun tetap menggunakan protokol kesehatan dan tetap minta izin ke orang tua. Jadi untuk daerah yang zona hijau bisa lakukan sekolah dengan tatap muka,” tandas Ibrahim. (HI)