TIDORE KEPULAUAN – Penanaman perdana kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional Padat Karya melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Akemalamo menyelenggarakan penanaman perdana mangrove di Desa Toseho, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Selasa (20/10).
Kegiatan ini merupakan Program Nasional Padat Karya Tunai (cash for work) berupa penanaman mangrove seluas 15.000 ha yang tersebar di 34 Provinsi dan Provinsi Maluku Utara pada kesempatan ini diberikan lokasi seluas 116 ha yang tersebar di beberapa Kabupaten dan Kota.
Lewat kesempatan ini juga Pj. Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan Muhammad Miftah Bay dalam sambutannya menyampaikan, “Saya mengapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan penanaman mangrove perdana pada hari ini yang diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Akemalamo di Desa Toseho Kota Tidore Kepulauan,” katanya.
Dikatakan juga, dengan adanya kegiatan ini semoga dapat bermanfaat bagi seluruh warga masyarakat Kota Tidore Kepulauan terutama masyarakat Desa Toseho di tengah pandemi Covid-19, baik itu secara ekonomi maupun untuk kelestarian lingkungan. Tentunya hal ini tidak hanya dilakukan pada hari ini saja, tetapi dilakukan secara berkelanjutan dan diawasi oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Akemalamo.
“Saya juga meminta kepada seluruh warga masyarakat yang ikut dalam program ini agar dapat memelihara mangrove tersebut dan dimanfaatkan dengan baik agar apa yang kita lakukan sekarang ini bisa dirasakan manfaatnya oleh generasi kita di masa yang akan datang,” ujar Pj Sekda.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bidang Perlindungan Konservasi Sumberdaya Hutan (PKSDH) Ibnu Khaldum S.Hut mengatakan, pihaknya sangat mendukung program ini, karena dinilai sangat baik untuk pemulihan ekonomi nasional khususnya di Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Kami juga sadari bahwa peran masyarakat sangat diharapkan agar tujuan dari program padat karya ini dapat tercapai melalui pemulihan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan. Kami juga berharap agar penanaman mangrove di pantai Desa Toseho ini dapat terhindar dari erosi, abrasi dan tsunami.
Sementara, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Akemalamo sekaligus Ketua Panitia penyelenggara Dra. Asih Yunani, M.P dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan Padat Karya Penanaman Manrove ini merupakan salah satu upaya penanganan dampak Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.
“Kami juga berkesempatan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dalam mendukung kegiatan Penanaman Perdana Padat Karya Mangrove. Dan perlu diketahui juga bahwa Kota Tidore Kepulauan terdapat lima (5) Desa yang melakukan kegiatan penanaman mangrove yakni : Desa Toseho, Desa Togeme, Desa Gitaraja, Desa Akelamo dan Desa Mare Kofo dengan total luas lahan 21 hektar,” cetusnya.
Dalam acara tersebut, dilakukan penyerahan bibit mangrove, bibit berkualitas dan bibit produktif yang diberikan secara simbolis kepada Kepala Desa Toseho, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Toseho, dan kelompok tani Desa Toseho serta dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima bibit berkualitas sebanyak 10.000 batang oleh kepala Desa Toseho. Kemudian acara kembali dilanjutkan dengan penanaman mangrove di pantai Desa Toseho. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, Kepala Balai Taman Nasional Ake Tajawe Lolobata, Kepala KPH Kota Tidore Kepulauan, Kepala SKW I Maluku Utara, Camat Oba, dan Kepala Desa Toseho. (Hms/SS)