TIDORE – Wakil Walikota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen akhirnya angkat bicara soal polemik lahan kelapa genja di Kelurahan Akelamo Kecamatan Oba Tengah. Orang nomor dua di Kota Tidore Kepulauan itu meminta agar ada kepastian hukum lahan kelapa genja sehingga tidak membuat bingung di tengah-tengah masyarakat.
“Kalaupun lahan itu diserobot oleh pemerintah sebagaimana yang disampaikan beberapa anggota DPRD maka harusnya dilaporkan kepada kepolisian biar hal ini tuntas dan jelas, sehingga tidak menimbulkan polemik berkepanjangan di tengah-tengah masyarakat,” kata Muhammad Sinen kepada sejumlah wartawan saat menggelar konferensi pers refleksi dua tahun kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Tidore Kepulauan di ruang rapat walikota, Senin (19/02/2018).
Bahkan menurut Ayah Erik sapaan akrab Muhammad Sinen, bahwa dirinya bersama Walikota Tidore dalam membuat kebijakan tidak melihat pada kepentingan sekelompok orang saja namun dilihat secara keseluruhan. “Torang (kami-red) berpikir dalam membangun ini bukan untuk sekelompok orang, namun secara keseluruhan. Lahan di Akelamo itu diperuntukkan untuk seluruh warga masyarakat kota Tidore Kepulauan,” tutur Ayah.
Ayah juga menyampaikan, selama ini apa yang dituduhkan itu dirinya bersama Wali Kota tidak pernah melakukan hal tersebut.
“Lahan mana yang pemerintah serobot? Ini harus diperjelas biar tidak menimbulkan polemik lain di masyarakat,” tegas Ayah.
Untuk itu, dirinya mengajak agar pihak DPRD dan Pemkot supaya bisa duduk bersama untuk melihat regulasinya. Namun lagi-lagi, kata Ayah Erik upaya itu tidak pernah dilakukan. “Hanya lihat itu salah ini salah dan bahkan sampai pada hari ini,” cetusnya. (SS)
