TERNATE – Pemuda Pemenang MK-MAJU yang awalnya adalah Gerakan Pemuda Kab’ah (GPK) 8 Maluku Utara menggelar rapat dan konferensi pers sekaligus deklarasi dan pengukuhan untuk mendukung paslon MK-MAJU.
Deklarasi yang dilaksanakan di posko utama tim pemenang MK-MAJU didampingi oleh DR. H. Muhammad Kasuba, MA, Wahda Z. Imam selaku ketua DPD Partai Gerindra Provinsi, Ketua pemenang MK-MAJU yakni M. Ridwan Husen, jum’at (23/02/2018) di Jalan Cengkeh Afo, Kelurahan Marikurubu, Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara.
Amirudin SA. Ahmad ketua tim pemuda pemenang MK-MAJU kepada awak media mengatakan, kami tetap komitmen melawan derasnya arus politik demi menyelamatkan kepintingan ummat di jazirah Maluku Utara, yang masih berada dalam cengkraman kaum penguasa yang tidak bertanggungjawab.
“Oleh sebab itu kami dari pemuda pemenang MK-MAJU, mendeklarasikan diri dan mundur dari kepengurusan sebelumnya yakni gerakan pemuda ka’bah wilayah kerja Maluku Utara”. kata Amirudin kepada insan pers.
Amirudin SA. Ahmad menambahkan karena menurut kami MK-MAJU sebagai pilihan yang tepat dan layak untuk memimpin Maluku Utara demi kemajuan yang berdaulat, berkhidmat, dan berkrismatik menuju Maluku Utara yang lebih baik.
“Kami juga mengajak kepada seluruh pemuda Maluku Utara untuk marilah bersama-sama memperjuangkan MK-MAJU, untuk memenangkan pilgub Maluku Utara yang damai tanpa konflik dan tendesi pihak manapun. Karena sudah saatnya pemuda berjuang diatas jalur politik demi kemaslahatan ummat Maluku Utara”, beber Amirudin.
Masih kata dia, pada kesempatan ini juga kami mau menyampaikan bahwa gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara periode 2018-2023 itu adalah Bapak. Dr. H. Muhammad Kasuba, MA dan Bapak Drs. H. Majid Husen, MM.
“Sehingga tak perlu ragu dan tak perlu bimbang dalam memperjuangkan mereka, kenapa sampai kami yang sebelumnya adalah pengurus Pemuda Ka’bah harus bersikap mengundurkan diri dari gerakan pemuda ka’bah (GPK), karena dengan alasan yang pertama adalah soal hati nurani seluruh pengurus sebelumnya yang pada hari ini menyatakan sikap mengundurkan diri dari gerakan pemuda ka’bah”.
“Yang kedua kami yang kemudian tergabung dalam tim pemuda pemenang MK-MAJU tidak mungkin memberikan dukungan dan kerja untuk figur yang tak bisa menang dalam pertarungan pilgub 2018 ini, karena kami yakin 90% MK-MAJU adalah Gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara 2018-2023, sehingga 10% itu adalah kerja keras kita secara bersama”, terang ketua pemuda pemenang.
Lanjut dia, kami sampaikan juga kepada tim koalisi pendukung MK-MAJU untuk dapat bekerja sama dalam memperjuangkan kemenangan yang telah ada di depan mata kita. Karena kami yang tergabung dalam tim pemuda pemenang MK-MAJU, bukan hanya terbentuk di wilayah propinsi, namun kami juga memiliki tim pemuda pemenang MK-Maju di setiap kabupaten kota yang ada di Maluku Utara.
Tambah Amirudin, “Itu sebabnya kami mengajak kerja sama dan saling sering dalam kerja-kerja tim dan kami juga siap menerima perintah kerja dari partai-partai koalisi pendukung MK-MAJU maupun tim koalisi pemenang MK-MAJU, dan kami juga mengajak tim-tim relawan pemenang MK-MAJU yang ada di seluruh wilayah Maluku Utara untuk dapat bekerja sama dengan tim pemuda pemenang MK-MAJU di seluruh wilayah Maluku Utara,” tandasnya. (Ty)