HALSEL – Calon gubernur Maluku Utara (Malut) nomor urut 2, H Burhan Abdurahman didaulat memainkan tarian Cakalele khas Togale, saat melakukan kampanye tatap muka bersama masyarakat desa Jiko kecamatan Mandioli Selatan.
Kampanye yang dihadiri hampir 1000-an warga dari desa Jiko, Galala dan Bahu itu semakin meriah saat artis qasidah Maluku Utara, Nurwahidah, menyanyikan lagu BUR-JADI.
Saat memberikan orasi politiknya, Haji Bur mengaku, tarian Cakalele yang dimainkan tadi merupakan tarian Cakalele pertama yang dilakukan sepanjang hidupnya,
“Cakelele tadi, itu pertama kali dalam hidup saya,” aku Haji Bur yang disambut teriakan BUR-JADI.
Dikatakan, pada tanggal 27 Juni nanti adalah momentum untuk rakyat Maluku Utara, momentum untuk menentukan masa depan daerah, masa depan masyarakat dan masa depan generasi muda Provinsi Maluku Utara.
“Untuk itu, saya menghimbau, pada tanggal 27 Juni nanti, mari kita gunakan hak pilih sesuai hati nurani, sebab hak pilih kita adalah hak yang diberikan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya meminta gunakan hak pilih dengan hati nurani,” kata Haji Bur.
Walikota Ternate dua periode itu menghimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan praktek politik uang yang sengaja dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, “Tetapi saya yakin masyarakat Maluku Utara khususnya di Mandioli adalah masyarakat yang cerdas, masyarakat yang telah memiliki wawasan, karena sudah berulang kali masyarakat melalui pemilihan, baik pemilihan bupati, gubernur maupun anggota DPRD”, ujar Haji Bur seraya meminta masyarakat menentukan pilihan sesuai hati nurani.
Pada kesempatan itu, Haji Bur juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh masyarakat yang menghadiri acara tatap muka di Mandioli.
“Ini menjadi spirit, menjadi motivasi bagi saya dan pak Ishak Jamaludin untuk bersama-sama rakyat Maluku Utara menjadikan provinsi Maluku Utara menjadi provinsi yang bermartabat, provinsi yang terkenal, provinsi yang sejajar dengan daerah-derah lain di republik ini.
Diakhir orasi politiknya, Haji Bur meminta masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban sepanjang proses pilkada, “saya minta kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, jangan saling menghujat. Beda pilihan itu hal biasa dalam demokrasi, tetapi silaturrahmi harus tetap terjalin,” tutup Haji Bur mengakhiri orasi politiknya. (HT)