TERNATE – Guna meningkatkan pengawasan partisipatif di kalangan masyarakat utamanya mahasiswa, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara menggelar kegiatan “Go To Campus” dengan tema Pengawasan Partisipatif Bagi Pemilih Pemula di kampus Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Senin (7/5).
Kegiatan yang diikuti sekitar 100-an mahasiswa tersebut menghadirkan para narasumber yakni koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Malut, Hj Masita Nawawi Gani SH, Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Bawaslu Malut, Aslan Hasan SH MH serta akademisi Dr Ridha Adjam.
Dalam pemaparannya, Hj Masita Nawawi Gani menyampaikan pentingnya peran partisipatif masyarakat serta pola pengawasannya.
“Sebagai pemilih yang cukup rasional, mahasiswa memang diharapkan dapat menjadi salah satu pilar dalam pengawasan partisipatif ini. Makanya, dalam tujuh program utama Bawaslu terkait pengawasan partisipatif, terdapat juga pengabdian masyarakat yang didalamnya menjadikan mahasiswa sebagai target mitra Bawaslu,” tutur srikandi Bawaslu Malut itu.
Masita sendiri berharap partisipasi mahasiswa bisa berada di garda terdepan bersama Bawaslu untuk mencegah dan menjadi pelapor ketika ada pelanggaran Pemilu.
“Diharapkan mahasiswa dapat jadi corong untuk mencerdaskan masyarakat di
lingkungan tempat tinggal dan kampus untuk mengarahkan menjadi pemilih yang rasional,” tuturnya.
Sementara Aslan Hasan SH MH dalam materinya lebih menekankan pada subjek pentingnya pencegahan dibanding penindakan.
“Minimnya kasus pelanggaran dalam Pemilu menunjukan bahwa keberhasilan dalam proses pencegahan. Untuk itu, Bawaslu saat ini lebih mengedepankan pencegahan melalui berbagai sosialisasi yang kami lakukan,” tuturnya.
Untuk pemateri ketiga Dr Ridha Adjam yang juga Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unkhair, lebih melihat dari subjek sosial sebagai agen perubahan, sudah tepat mahasiswa dijadikan mitra pengawasan partisipatif. “Sisi sosial mahasiswa lebih memungkinkan untuk diajak menjadi bagian dari pengawasan partisipatif itu sendiri,” jelas mantan salah satu Pembantu Rektor itu.
Sosialiasi itu sendiri diisi dengan sesi tanya jawab secara interaktif antara pemateri dengan peserta dimana banyak bermunculan pertanyaan seputar jenis-jenis pelanggaran dan penangannya. (RLS/HI)