LABUHA – Baru saja menjabat, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), sudah diminta untuk dievaluasi.
Permintaan ini disampaikan oleh sejumlah kepala desa lantaran kecewa dengan ketidakhadiran Ketua APDESI dalam Upacara HUT RI Ke-73 yang digelar oleh pemerintah daerah setempat.
Dari undangan yang hadir panggung utama alias VIP, dari petinggi TNI/Polri, DPRD, SKPD LSM, Ormas serta undangan lainnya terlihat menggunakan batik senada serta jas lengkap dengan dasi.
Sorotan publik kemudian tertuju samping kanan kursi VIP yakni para Kepala desa (Kades), dari 249 desa yang ada di Kabupaten Halsel terlihat hadir hanya enam desa saja. Enam desa tersebut didominasi desa terjauh walau masih dalam jangkauan ibu kota Labuha.
Enam kades tersebut, yakni Kades Amasing Kota, Buchari Isk Alam, Kades Tuwokona, Santi Awal, Kades Sawaday Kasman Sumaila, Kades Kubung Hidayat, Kades Amasing Kota Barat, Nasrul Salim serta Kades Babang, Ahmad Abu.
Tak pelak keenam kades tersebut merasa kecewa dengan kepemimpinan Ketua APDESI Halsel Badi Ismail yang dianggap tak mampu mengakomodir 249 Kades.
Dihadapan sejumlah wartawan, Kades Babang Ahmad Abu mengatakan kecewa dengan tidak hadirnya sejumlah koleganya dalam upacara pengibaran bendera Merah Putih, buntut kekecewaan tersebut, Badi Ismail, didesak dievaluasi dari jabatannya.
“Harusnya dia (Badi-Red) menjadi contoh ketika terpilih menjadi Ketua APDESI ini kali pertama HUT RI, harusnya sadar diri, agar 249 desa bisa hadir dalam momentum resmi seperti ini yang pasti kami sangat kecewa. Ini harus dievaluasi”, tegasnya kepada sejumlah wartawan usai pengibaran bendera Merah Putih dilapangan Asombang Desa Labuha. Bacan, Halsel. (Raja)