TOBELO – Dianggap menyimpang dari komitmen kesepakatan rapat bersama dengan perwakilan Pertamina wilayah Papua, guna menyelesaikan kasus yang bergulir pasca distribusi BBM di kelola oleh PT. Elnusa beberapa waktu kemarin, Kepala Depot Pertamina kena semprot dari DPRD Halmahera Utara lewat Ketua Komisi II, Janlis G Kitong.
Janlis menilai, ada kong-kalikong antara pihak Pertamina dengan pengusaha, hingga membuat salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di desa Wosia, kena pemutusan kerja sama.
Bagi Janlis, ini proses ketidakadilan. Pasalnya menurut dia, SPBU di Wosia adalah tempay pengisian bahan bakar minyak dengan pelayanan terbaik.
“Kita tahu sendiri kan, SPBU Wosia ada SPBU terbaik dalam hal pelayanan. Kenapa sekarang, pendistribusian untuk industri mereka tidak bisa. Saya ingatkan, persoalan keadilan harus ditegakan. Kalau kedapatan Pertamina main mata, bisa lihat nanti”, marah Janlis.
Terang-terangan Janlis lewat Komisi II DPRD Halut, sudah memberikan pemanggilan kepada Kepala Depot Pertamina, guna memberikan penjelasan yang pasti, terkait adanya pemutusan kontrak kerja dengan pihak SPBU Wosia.
“Didengarkan juga oleh Ketua DPRD, saya sudah telepon kepala Depot untuk dapat memberikan penjelasan resmi kepada kami. Kami inginkan keadilan berlaku di daerah ini. Saya tegaskan, jangan ada kongkalikong. Anda yang berbuat maka anda sendiri yang menanggung resikonya”, tutup Janlis dalam keterangannya, Senin (27/08) siang tadi kepada awak media. (Enol)
