TIDORE KEPULAUAN – Setelah mengembalikan uang sebesar Rp 952.140.000 juta, Direktur Rumah Pemberdayaan Indonesia Ahmad Bayu (AB) berjanji bakal bertanggungjawab penuh atas apa yang sudah diperbuatnya di kota Tidore Kepulauan selama mendampingi BUMDes.
Hal itu disampaikan olehnya, kepada awak media di kantor Walikota Tidore, seusai bertemu dengan Walikota Tidore Ali Ibrahim pada Jumat (30/11) malam ini.
Selain menyampaikan hal tersebut, AB juga menyampaikan akan menurunkan tim teknisnya guna mendampingi tim teknis para BUMDes yang telah mengadakan pembelian mesin.
“Saya beserta jajaran akan segera melakukan koordinasi aktif kembali ke masing-masing BUMDes yang sudah memiliki mesin, tujuannya agar melakukan pelatihan kembali dengan melatih seluruh teknisi-teknisi BUMDes yang memiliki mesin dan didampingi oleh tim dari Rumah Pemberdayaan Indonesia,” kata Bayu.
Dijelaskannya pula, bahwa sebenarnya mesin yang telah diberikan ke BUMDes di beberapa desa itu seharusnya sudah beroperasi, namun karena kesiapan teknisi disetiap BUMDes lah yang belum siap.
“Sebetulnya BUMDes yang sudah kami berikan mesin di beberapa desa itu bukan tidak berjalan. Itu sudah berjalan dan sudah didampingi oleh beberapa teknisi dari pihak kami, hanya dari sisi kesiapan teknisi desa setempat itu yang belum siap. Jadi beberapa bulan yang lalu saya stand by kan dua bulan disini, teknisi saya mulai dari desa Todapa, Kaiyasa, dan beberapa desa lainnya kita sudah stand by disana tetapi lagi-lagi pihak tenaga teknisi di desa itu yang tidak siap,” jelas Bayu.
Olehnya itu, dirinya mengatakan, kehadirannya disini adalah untuk menemui Walikota Tidore Kepulauan berkaitan dengan perkembangan dan sistem kerja badan usaha milik desa (BUMDes) yang sudah dibentuk beberapa bulan yang lalu. Dimana sepeninggal dia, perkembangan dari usaha BUMDes kurang baik, maka dari itu saya hadir ditengah-tengah kita semua untuk menyampaikan informasi yang lebih.
Olehnya itu, dihadapan awak media, Bayu meminta agar publik tidak menyalahkan kepada Walikota maupun pihak terkait atas masalah yang terjadi. Sebab menurutnya, dirinyalah yang patut untuk publik salahkan.
“Jadi sekali lagi saya sampaikan kepada rekan media bahwa pada hari ini kami ingin menyampaikan sebetulnya bukan kesalahan dari pak Walikota dan bukan kesalahannya siapa-siapa. Ini kesalahannya ada pada saya, karena terputus komunikasi akibat saya jatuh sakit beberapa bulan yang lalu, sakit parah di Jakarta,” tuturnya.
Sementara ditanya soal motif mengembalikan uang sebanyak ratusan juta tersebut, Bayu mengatakan bahwa desa sudah tidak bersedia untuk melakukan pembelian atau pengadaan mesin atau ada dari desa yang sudah menganggarkan ke alokasi lainnya.
“Kami mengembalikan dana itu karena desa tersebut tidak bersedia untuk melakukan pembelian atau pengadaan mesin di desanya yang mereka menganggarkan dana dialokasikan ke lokasi lain,” akunya.
Sementara itu, pantauan media ini, kedatangan Bayu ke kantor Walikota Tidore Kepulauan sekira pukul 19.15 WIT. Bayu terpantau datang ke kantor Walikota bersama dengan istrinya, dan ditemani oleh anggota Satgas Dana Desa, beserta beberapa SKPD terkait.
Tiba di kantor walikota, Bayu bersama istrinya langsung diarahkan masuk ke ruangan Walikota guna melakukan pertemuan bersama Walikota Tidore. (SS)