TERNATE – Dalam rangka Hari Jadi Ternate (HJT) ke- 768, pemerintah kota Ternate dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di kota Ternate menggelar parade karnaval, Selasa (18/12).
Parade karnaval Ternate Harnoni tersebut di pimpin langsung, Wali Kota Ternate Burhan Adurahman dan didampingi Wakil Wali Kota Abdullah Tahir, Forkompinda serta peserta karnaval.
Karnaval tersebut, berjalan kaki di beberapa titik yakni Gereja Katolik Santo Willibrordus Ternate (Gereja Batu), kemudian dilanjutkan di gereja Prostestan Maluku (Gereja Ayam), menuju rumah Ibadah Ibu Suri Agung (Klenteng) di kelurahan Gamalama, dilanjutkan ke Masjid Muttaqin, dan berakhir di Masjid Sultan Ternate, kelurahan Soa-Sio, Ternate Tengah.
Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman mengatakan festival Ternate Harmoni ini di gagas dalam rangka menciptakan satu event ikon pariwisata baru di kota Ternate, karena Ternate memiliki ikon pariwisata yang beragam, yakni benteng, kesultanan, diving dan sebagainya.
“Kota Ternate ini, memiliki sesuatu yang sejak zaman dahulu kala sudah bernar-benar berkembang dan sangat hidup di tengah masyarakat yaitu kerukunan antara umat beragama, kerukunan antara etnis dan itu dipelihara sejak zaman dahulu,” jelas Wali Kota dua periode itu.
Dikatakan juga, “Catatan sejarah yang disampaikan bahwa di Ternate ada kampung Cina, kampung Arab, ada kampung Nasrani, tiga agama itu yang batas wilayahnya berbatasan, tetapi bisa hidup dengan rukun dan damai, sehingga kita mencoba mengangkat festival yang lebih bernuansa pada religi,” kata Burhan.
Ia berharap, melalui festival ini selain akan menjadikan festival religi juga sebagai ikon pariwisata baru di Ternate, festival ini juga bisa mengangkat kerukunan, kebersamaan dalam rangka mempersatukan seluruh warga masyarakat kota Ternate yang majemuk.
“Di kota Ternate terdapat berbagai suku, agama berbagai etnis karena seluruh orang Maluku Utara ada di Ternate bahkan seluruh orang Indonesia ada di Ternate, semua agama ada di Ternate. Maka dari itu, harus bersatu menjadi satu modal besar untuk sama-sama membangun Ternate kedepan dan menjadi lebih baik. Agar Ternate bisa menjadi kota yang aman, nyaman, dan layak di huni sehingga dengan demikian masyarakatnya bisa hidup berdampingan dan tingkat kesejahteraan pasti akan lebih baik kedepan,” tambah Burhan.
Orang nomor satu di kota Ternate itu juga menambahkan, “Jadi inti dari kegiatan hari ini adalah merajut keberagaman yang ada di kota Ternate, itu intinya”.
Sementara itu Ketua Panitia HJT ke- 768 Sutopo Abdulah, juga menuturkan, HJT Ke -768 ini, Wali Kota Ternate menginginkan ada kegiatan yang bisa mengeksplore keberadaan komunitas, masa lalu, seperti di Gereja Batu, Klenteng, Gereja Ayam, Mesjid Muttaqin, Mesjid Sultan, semua tempat ini memiliki sejarah panjang sehingga pemerintah kota dalam HJT ke-768 mendorong keberadaan situs-situs tersebut.
“Mumentum ini kita ingin memperkenalkan kepada masyarakarat, soal keberadaan sejarah tersebut,” tutupnya. (Ogan)