MOROTAI – Untuk memperketat pengawasan dalam Pemilu tahun 2019 ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pulau Morotai, menggelar rapat evaluasi dan muatan, serta pemahaman untuk staf antara Bawaslu Morotai dengan Kordiv Pencegahan dan Hukum Antar Lembaga (PHL) Bawaslu Provinsi Malut, Hj. Masita Nawawi.
Rapat yang dilakukan di Sekretariat Bawaslu Pulau Morotai, bertempat di desa Pandanga Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) itu dihadiri Ketua Bawaslu Morotai Lukman Wangko, serta seluruh pegawai sekretariat Bawaslu Pulau Morotai.
Salah satu Komisioner Bawaslu Pulau Morotai Murjad Hi Untung menyampaikan, ”Ada beberapa desa dan kecamatan memiliki rawan konflik dalam Pemilu. Untuk itu, Saya meminta kepada seluruh anggota Bawaslu untuk lebih siap menyikapi masalah tersebut sehingga pengawasan pada saat Pemilu berlangsung berjalan aman dan lancar,” pinta Murjat.
Sementara, Kordiv PHL Bawaslu Provinsi Malut, Hj. Masita Nawawi dalam rapat menegaskan, ”Masalah politik uang dan netralitas TNI-Polri ini harus dilakukan sosialisasi yang matang sehingga tidak terjadi, dan disaat kampanye itu juga tidak harus melibatkan anak,” tegas Masita.
Selain itu, kata Masita, ”Ada pemilih melebihi dari satu kali, karena ada kerja sama antara Caleg dan para petugas KPPS untuk dilakukan pencoblosan berkali. Hal Ini bisa saja terjadi. Maka kami minta agar Bawaslu Morotai betul-betul melakukan pengawasan sehingga hal ini tidak terjadi, dan orang yang memilih itu harus betul-betul orang yang memiliki KTP setempat”.
Masih kata Masita, “Begitu juga soal penggelembungan suara, ini harus perlu kita jaga, kemudian soal perhitungan suara juga harus dikawal, karena saat dilakukan perhitungan itu kalau tidak dilihat betul-betul maka bisa terjadi kecurangan,” timpal Masita.
Dirinya lantas berharap agar semua pegawai yang ada di sini jangan lalaikan tugas sebagai pengawasan. ”Kalau ada laporan segera turun, untuk memastikan laporan tersebut, dan jangan lagi menunggu. Karena masukan di lembaga ini itu harus betul-betul bekerja. Jangan dilihat yang kita dapat itu berapa, tetapi harus kita tingkat kualitas kinerja kita, dan selalu menjaga netralitas dan marwah lembaga ini,” harapan Masita.
Masita juga mengingatkan kepada seluruh komisioner serta para staf Bawaslu Morotai. ”Kalau disaat perhitungan suara Form C1 jangan di foto, karena foto itu bisa saja terjadi editan, tetapi harus direkap, sehingga bukti yang dipegang oleh Bawaslu juga kuat ketika terjadi masalah,” tutup Masita. (Ical)