Beranda Maluku Utara Kadis: Penjualan Mita Sudah Melebihi Dari Angka Het 

Kadis: Penjualan Mita Sudah Melebihi Dari Angka Het 

628
0
Kepala Disperindagkop dan UKM Pulau Morotai, Welhelmus Sauleka.

MOROTAI – Sejumlah pangkalan minyak tanah (Mita) dalam wilayah Kecamatan Morotai Selatan (Korsel), diduga melakukan permainan harga Mita. Pasalnya, harga Mita yang sudah di tetapkan sesuai dengan angka Het yakni satu liter Rp 4.200 rupiah. Namun,  dijual dengan harga Rp 4.500 rupiah.

“Hal ini kami temukan dilapangan langsung saat dilakukan kroscek. Kalau harga Rp 4.500 rupiah ini jika pembeli hanya beli satu liter saja itu tidak, karena uang kembaliannya agak susah, tetapi rata-rata yang kami temukan itu masyarakat membeli 5 -10 liter juga mereka menjual dengan 4.500 rupiah,” ucap Kepala Disperindagkop dan UKM Pulau Morotai, Welhelmus Sauleka, kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (27/5).

Menurutnya, ”Angka senilai itu kalau di luar dari dalam kota itu wajar, karena jangkauan sudah jauh, seperti Kecamatan Morselba itu per liter Mita Rp 4.700 rupiah. Sementara untuk Kecamatan Morut dan Kecamatan Morja sudah naik lagi yaitu Rp 5.000 rupiah,” katanya.

Disentil, apakah kebutuhan BBM berupa bensin dan solar itu bisa menutupi kebutuhan masyarakat atau tidak. Dirinya mengaku bahwa, Untuk Bensin saat ini kalau dalam satu hari SPBU di buka full maka pelayanannya tidak sampai satu bulan bensin sudah habis.

“Sehingga kami mengambil langkah agar SPBU di buka tiap hari tetapi hanya menghitung jam saja. Karena minyak yang masuk di Morotai itu hanya 300 ton, dan ini akan dibagi dengan Kecamatan Morut yakni, SPBU Kecamatan Morsel 190 ton dan Bere-bere Kecamatan Morut 110 ton,” akunya.

Ia juga menambahkan, “Dengan masalah tersebut, sehingga saat ini Bupati Benny Laos lagi berusaha agar soal BBM itu Morotai tidak lagi bergantungan dengan Tobelo, dan akan berpisah dengan Tobelo, agar bisa memenuhi semua kebutuhan baik itu di darat maupun di laut,” tegasnya. (Ical)