Beranda Maluku Utara Dampak Corona, Perayaan HJT ke-912 Dilakukan dengan Dua Ritual Khusus

Dampak Corona, Perayaan HJT ke-912 Dilakukan dengan Dua Ritual Khusus

597
0
Walikota Tidore Kepulauan, Capt. H. Ali Ibrahim, MH. (Foto: Istimewa)

TIDORE KEPULAUAN – Peringatan Hari Jadi Tidore (HJT) ke 912 Tahun 2020, dengan tema Merawat Tradisi, Mempertegas Jati Diri Bangsa Maritim, yang jatuh pada pada hari Minggu, (12/4/2020), berlangsung tak seperti biasanya. Perayaan tahun ini hanya dilakukan dengan dua ritual khusus (Ritus) yakni Dorora Kie Se Gam dan Ratib Haddad.

Merebaknya pandemi corona virus disease 2019 atau Covid-19 saat ini, menjadi pertimbangan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan bersama Kesultanan Tidore, sehinggga diputuskan bahwa  upacara puncak HJT ke 912 dan sejumlah rangkaian kegiatan besar lainnya tak memungkinkan untuk diselenggarakan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sebagaimana diketahui Pemerintah Kota Tidore Kepulauan bersama Kesultanan Tidore sudah mempersiapkan Peringatan HJT ke 912 dengan matang dan sudah jauh-jauh hari, termasuk koordinasi dengan beberapa Kementerian terkait, pembentukan panitia serta dari segi anggaran juga sudah tersedia. Namun demi mempertimbangkan keselamatan masyarakat serta mengikuti protokol kesehatan ditengah wabah Covid-19 yang salah satu poinnya melarang berkumpul serta menyelenggarakan kegiatan dengan melibatkan banyak orang, maka keputusan tersebut diambil.

Walikota Tidore Kepulauan, Capt. H. Ali Ibrahim, MH, menjelaskan suasana saat ini tidak memungkinkan untuk melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan Hari Jadi Tidore dan upacara puncak pada tanggal 12 April, karena bangsa ini sedang dilanda cobaan. Sehingga, kita semua perlu bersabar dan melakukan langkah ikhtiar dalam upaya pencegahan virus corona.

“Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Kota Tidore Kepulauan, kami menyampaikan selamat Hari jadi Tidore Ke 912. Semoga negeri yang kita cintai ini senantiasa dijauhkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, dari segala musibah dan cobaan yang berat. Masyarakatnya hidup dalam suasana yang aman, nyman dan damai serta selalu dimudahkan dari segala urusan,” terang Ali Ibrahim.

Menurut Ali, meskipun tidak bisa digelar seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi nilai-nilai adat dan budaya harus menajdi pegangan dan pedoman bagi masyarakat Kota Tidore Kepulauan.

Sultan Tidore H. Husain Sjah, SE. MM, melalui Maklumat Sultan Tidore, tertanggal 11 April 2020, menyebutkan bahwa peringatan HJT ke 912 tahun ini, dalam situasi yang berat karena seluruh anaka bangsa sedang menghadapi cobaan mewabahnya virus corona. “Untuk itu Peringatan Hari Jadi tahun ini hanya diisi dengan dua ritus Dorora Kie Se Gam dan Ratib Haddad, untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT,” ujar Husain Sjah.

Sultan Tidore yang juga anggota DPD RI ini, juga berharap agar Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan untuk Negeri Tidore serta seluruh wilayah adat mulai dari Nyili Seba-Seba, Nyili Lofo-Lofo, Gamrange; Maba, Patani, Weda, Nyili Gulu-Gulu Papua Gamsio se ma for Soa Raha, Seram Timur, Kei, Aru, dan Tanimbar serta seluruh masyarakat adat kesultanan dimanapun berada.

Sultan Tidore juga berpesan kepada masyarakat, agar bersama-sama dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan di semua tingkatan,  menjaga kesehatan dengan selalu mentaati anjuran pemerintah secara simultan, untuk mendukung penanganan dan pencegahan virus corona.

Sementara itu, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Gugus Tugas Covid-19 Kota Tidore Kepulauan, sedang gencar melakukan beberapa langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona di wilayah tersebut, diantaranya sosialisasi untuk menjaga kesehatan, menyediakan tempat cuci tangan di tempat-tempat umum, memperketat arus orang masuk keluar dari dan ke Tidore, Mmmbagi masker gratis untuk masyarakat, penyiapan tempat untuk isolasi mandiri, penyiapan alat pelindung diri untuk petugas kesehatan serta membentuk satuan tugas Covid-19 di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa se Kota Tidore Kepulauan. (Hms/SS)