TERNATE – Karena tidak ada kepastian hasil laboratorium, seorang ibu rumah tangga mengamuk di lokasi karantina Hotel Veliya Ternate. Kejadian tersebut terjadi pada, Senin (8/6) dan disiarkan secara live melalui akun FB Mentari Hi Aba.
Dalam video tersebut, luapan emosi ditujukan kepada petugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ternate, dengan tuntutan meminta petugas Gustu memperlihatkan hasil lab jika pasien yang notabene adalah anaknya sendiri bahwa benar terkonfirmasi positif.
Siaran langsung yang dilakukan melalui live via facebook dengan durasi 5:49 menit, terlihat sang ibu sedang mengamuk terhadap sejumlah petugas yang ada di Hotel Veliya.
“Kase pulang saya punya anak, dia dalam keadaan sehat-sehat, jangan mainkan kami, tidak masuk akal dari tanggal 27 Mei ambil sample tapi sampai sekarang belum ada hasil, baru alasan catridge habis,” amuknya.
Selama live tersebut Ia menjelaskan, terhitung selama 41 hari pihak keluarga harus menunggu tanpa keterbukaan status pasien yang merupakan anaknya.
“Masa hasil tidak kasih tahu, kalian kase habis dana untuk apa? Bikin apa kalian kase tinggal mereka di hotel sudah 41 hari betul, kerja tidak betul semua,” tuturnya.
Sementara, salah satu keluarga pasien, bernama Iki, saat dikonfirmasi melalui via telepon menyebutkan, petugas yang meladeni keluarga pasien tidak punyai kapasitas menjawab persoalan yang dihadapi.
“Kita butuh petugas Gugus Kota yang mampu bicara soal ini, bukan dikirim orang yang tidak punya kapasitas, kalau mereka datang untuk memantau situasi dan kondisi boleh saja,” sebutnya.
Menurut Iki, keluarga pasien berhak atas hasil laboratorium atas keluarganya. “Kita ini keluarga pasien kita berhak atas hasil lab, tidak pernah diberikan dan hanya surat keterangan. Itu yang kami coba telusuri pedoman penanganan COVID-19, bahwa OTG itu bisa karantina di rumah, kenapa harus ditampung di hotel semua,” ungkapnya
Meski begitu, pihaknya akan legowo patuhi protap penanganan COVID-19, hanya saja dirinya pertanyakan transparansi perkembangan anaknya.
“Kita punya anak disini, kita butuh informasi perkembangan terhadap anak kita yang disini, jangan ditutup-tutupi, status kesehatan anak saya itu harus dijawab dengan hasil lab bukan dengan surat keterangan,” kesal Iki.
Terpisah, juru bicara COVID-19, dr. Muhammad Sagaf saat dikonfrimasi mengaku. “Saya kira itu ditindaklanjuti oleh Kepala Pengendalian dan Operasional Gugus Tugas COVID-19 Kota Ternate,” tandasnya. (Kara)