Beranda Halmahera Barat SMPN 26 Halbar Kekurangan Guru?

SMPN 26 Halbar Kekurangan Guru?

1362
0

Gamalamanews.com – JAILOLO, Diduga karena kekurangan tenaga guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 26 di Desa Barataku, Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat, Kepala Sekolah, Aldolf Ronal Tuandali, meliburkan siswanya selama 2 pekan.

Pada lebaran Hari Raya Idul Adha, sekolah yang jumlah siswanya kurang lebih 40 siswa diliburkan oleh kepala sekolah dari tanggal 1 September hingga tanggal 16 September 2017. Alasan diliburkannya siswa arena kepala sekolah, mengurus DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) siswa di Jailolo, namun menurut pengakuan salah satu orang tua wali murid yang namanya enggan dipublikasikan, diduga siswa diliburkan karena kekurangan tenaga guru di sekolah tersebut.

Orang tua siswa menambahkan, sebelumnya tenaga guru yang bertugas disekolah  SMPN 26 Halbar tersebut, sebanyak 5 orang yakni Ferman Gola (PNS), Ibu Singah (PNS), Rifael Tihulu (PNS mantan Kepala Sekolah), Absal Ipah (HONORER), Aldolf Ronal Tuandali (PNS yang sementara sebagai kepala Sekolah SMPN 26 ).

“Dari lima tenaga guru yang berstatus PNS sebanyak 3 orang yang bertugas di sekolah SMPN 26 Halbar telah pindah di sekolah lain, sehingga tenaga guru PNS tertinggal hanya 1 orang tenaga guru yakni Adolf Ronal Tuandali yang sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah SMPN 26 Halbar”, tutur orang tua siswa.

Orang tua siswa ini merasa kecewa dengan sikap kepala sekolah yang meliburkan siswanya hingga 2 pekan lamanya, kejadian ini bukan juga bukan yang pertama, namun diduga sudah berulang kali kepala sekolah meliburkan siswanya selama 1 sampai 2 minggu.

“Torang sebagai orang tua murid merasa prihatin dengan kondisi sekolah seperti ini, karena sudah lama kepala sekolah meliburkan siswanya dengan alasan mengurus dokumen siswa di Jailolo”, ujar salah satu orang tua murid yang namanya enggan disebutkan.

“Untuk itu kami meminta kepada kepala Dinas Pendidikan kalau boleh ada penambahan tenaga guru di sekolah baik yang PNS maupun tenaga honorer untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah dan kepala sekolah jangan terlalu lama tinggalkan sekolah” pinta orang tua murid.

Lanjutnya, “karena selain mengurus dokumen siswa, tanggung jawab seorang guru terhadap anak didik juga lebih penting, ini sekolah negeri bukan sekolah milik swasta atau yayasan”, ungkapnya.

“Sebagian orang tua siswa memilih pindahkan anaknya ke sekolah lain, di Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, karena melihat kondisi sekolah tidak diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten” tutur orang tua murid.

“Harapan kami selaku orang tua murid berharap  kepada Bupati Halmahera Barat Danny Missy agar dapat menambah tenaga guru ke sekolah SMPN 26 Halbar di Desa Barataku Kecamatan Loloda, sehingga anak -anak  dapat menerima materi pelajaran yang layak seperti sekolah-sekolah lain di Halmahera Barat”, tutup orang tua murid. (UK)