Gamalamanews.com – TERNATE, Infrastuktur jalan menjadi barometer majunya suatu daerah, bagi masyarakat yang hidup di dataran Halmahera, Provinsi Maluku Utara (Malut), sebagai sarana transportasi pengantar hasil bumi masyarakat ke daerah-daerah lain dan aktifitas masyarakat pun tidak terhambat karena jalan yang penuh dengan resiko membahayakan keselamatan.
Fhaldy Muhamad salah satu pengguna media sosial facebook menggungah beberapa foto yang menunjukan seorang wanita dan anaknya melintas dijalan yang dipenuhi dengan kubangan lumpur seperti ladang persawahan ini di kawasan, Supu Kecamatan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara.
“Aku tahu ini sangat beresiko, aku tahu ini sangat membahayakan nyawa dan aku tahu jalan yang aku lewati penuh semak dan lumpur, tetapi aku tahu tugas dan kewajiban untuk melayani masyarakat”, ungkap Fhaldi dalam postingannya dengan memberikan Tagar #ceritabidandesa dan #janjiyangterabaikan
Tak tanggung-tanggung sebanyak 104 like dan 98 komentar membanjiri postingan tersebut. Selain itu berdasarkan Hasil survei dari Lembaga Survei Lintas Nusantara (LSLT) saat melakukan survei pada Bulan Juni lalu menunjukan bahwa sebanyak 28,6 persen masyarakat Maluku Utara menjadikan trasportasi sebagai masalah utama.
Muhammad Jabir Direktur Utama (Dirut) LSLT yang ditemui seusai Jumpa press di Gedung Grand Majang Hotel menyatakan, “apapun penilaiannya (red koresponden), apapun pendapatnya (red koresponden), itulah yang terekam dalam hasil survei” tutur Jabir. (HARI)
