Ruslan Bian : Kalau ada stok, hubungi saya.
TERNATE – PT Alga, yang bergerak dalam produksi rumput laut diduga kekurangan pasokan rumput laut. Pasalnya kurang lebih dua bulan ini, bahan baku rumput laut diduga susah didapatkan. Padahal rumput laut merupakan bahan baku utama yang dikelola oleh perusahaan tersebut.
Ruslan Bian Komisaris PT Alga saat dihubungi oleh wartawan Gamalamanews.com Kamis (12/10) menjelaskan alasan utama selama 2 bulan terakhir tidak mendapat stok rumput laut, karena disebabkan para petani rumput laut mengalami gagal panen.
“Ada dua kemungkinan terjadinya kekurangan bahan baku utama, yang pertama ada bahan utama tetapi tidak ada dana, dan yang kedua ada dana tetapi tidak ada bahan baku, tetapi yang di alami PT Alga adalah kekurangan bahan baku”, jelas Ruslan.
PT Alga yang terletak di kelurahan kastela, Pulau Ternate, sudah berusaha mencari stok bahan baku utama sampai ke beberapa daerah penghasil rumput laut, akan tetapi hampir keseluruhan mengalami Hal yang sama.
“Saya sudah menghubungi jaringan saya untuk mencari bahan utama tetapi belum juga ada, kalau ada yang memiliki stok tolong hubungi saya”, tegas Ruslan.
Selain itu salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, biasanya perusahaan rumput laut dalam sebulan mampu mendatangkan kebutuhan bahan baku mentah mencapai dua ton sehari, dan mampu produksi pengiriman bahan setengah jadi. Bahkan biasanya dalam sebulan proses produksi bisa mecapai 12 hingga 16 ton, namun saat ini sudah tak dapat melakukan produksi baik bahan mentah maupun bahan stenga jadi.
Ia juga menambahkan biasanya kami mengambil pasokan bahan mentah dari daerah penyuplai, diantaranya Labuha dan Bitung. Dua daerah tersebut juga merupakan daerah yang paling banyak menyuplai bahan mentah untuk diproduksi menjadi bahan setengah jadi, selain daerah Obi. (HARI)
