TERNATE – Tensi politik Maluku Utara (Malut) kian menarik. Satu persatu bakal calon gubernur (BACAGUB) mulai menunjukkan kekuatannya. Setelah resmi mendapat dukungan dari tiga partai yang sebelumnya mengusung pemenang pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Amanat Nasional (PAN), kemudian berkoalisi dalam bentuk barisan menantang pesaingnya di Malut dengan mengusung calon gubernur (Cagub) Muhamad Kasuba dan calon wakil gubernur (Cawagub) Majid Husen, Minggu (7/1/2017).
Sejalan dengan itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Mustafa Kamal saat akan mendeklarasikan MK-Maju mengatakan, tiga partai yang memenangkan pilkada DKI Jakarta, dan trio maut ini akan memenangkan juga Pilkada Malut. “Kebetulan kami bukan hanya berkoalisi saja di Maluku Utara, tetapi insya Allah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Riau, Sumatra, Sumatra Utara, juga berbagai provinsi lainnya. Duet tiga partai ini akan borong kemenangan dan Maluku Utara akan menggenapkan kemenangan itu”, ujarnya.
Kata dia, tiga partai yang sudah berkoalisi ini secara intensif akan bekerja keras memenangkan MK-MAJU.
“Tiga partai ini secara intensif terus melakukan konsolidasi untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik kedepan,” kata Mustafa.
Masih kata Mustafa, Masyarakat Maluku Utara, alhamdulilah saya menyaksikan dari tahun 1990-an, saya sudah berkeliling di Maluku Utara ada beberapa pulau bersama teman-teman partai, dan dari waktu-kewaktu semakin maju, yang paling jelas semakin relegius dan kita pastikan kedepan, legalitas yang sudah bagus ini akan menjadi fondasi Malut yang lebih maju.
Ketua DPP PAN sekaligus Sekretaris Fraksi PAN DPR RI, Yandri Susanto, kepada simpatisan MK-Maju membuka dengan salam sapa dari Amin Rais.
“Salam dari Pak Amin Rais karena Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional sudah mengeluarkan surat keputusan mewakilu Ketua Umum, mengintruksikan untuk mengamankan, memenangkan dan tidak ada pembangkangan dari Kaders PAN, “Jika ada yang melawan keputusan DPP PAN Maka DPD PAN tidak akan sungkan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan” tegasnya dengan nada sedikit mengancam.
Dalam orasi politik, Mustafa menyebutkan bahwa pembangunan Malut belum mengalami akselerasi maupun percepatan pembangunan padahal sudah ada momentum tetapi pemerintah belum jeli dalam melihat hal itu.
“Malut akan kuat dan tidak akan menjadi provinsi yang terkesan, pembangunannya belum mengalami akselerasi, belum mengalami percepatan, belum menemukan momentum, padahal momennya ada didepan mata dan jeli matanya adalah MK-MAJU,” tutup Mustafa. (HT)