TERNATE – Dunia politik selalu penuh dengan kejutan, kali ini pasangan calon gubernur Maluku Utara Burhan Abdurahman dan Ishak Jamaluddin (BUR-JADI) membuat kejutan untuk sekian kalinya, Minggu (7/1/2018) BUR-JADI resmi mendapatkan dua rekomendasi sekaligus formulir dalam bentuk B1 Kwk.
Dua rekomendasi tersebut diantaranya Partai Demokrat yang diterima pada Sabtu malam (6/1/2018) dengan SK: nomor : 783/DPP -PD/I/2018.
Kemudian disusul partai NasDem pada Minggu (7/1). SK nomor : 261-Kpts/DPP- NasDem/XII/ 2017. Yang diterima oleh paslon BUR-JADI didampingi ketua DPD Demokrat dan ketua DPW NasDem.
Ketua DPD Demokrat Hendrata Thes mengatakan, keputusan Ini sudah melalui proses panjang yang dipertimbangkan DPP oleh karena itu menurutnya, setiap kader wajib tunduk dan taat bekerja memenangkan BUR-JADI. “Saya akan segera lakukan rapat DPD untuk menyampaikan arahan- arahan kepada semua kader,” singkatnya.
Sementara itu, tim penjaringan Asgar Saleh menanggapi adanya isu yang beredar rekomendasi ke BUR -JADI sudah masuk etnis, baginya, tidak pada tempatnya, sebab keputusan terkait rekomendasi pendukung merupakan keputusan DPP , ” Kalau misalnya kemarin DPW yang menentukan pilih gubernur sapa, mungkin orang bisa berpikir begitu,” ujar Asgar.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya pada awalnya NasDem tidak memberikam dukungan ke BUR-JADI namun ke Rudy-Hein, kemudian dalam rekomendasi yang memutuskan bukan DPW akan tetapi DPP, DPW hanya memberikan pertimbangan.
Lanjutnya, rekomendasi yang diberikan kepada Rudy-Hein selama empat bulan,dengan maksud Rudy mencari partai tambahan untuk koalisi, karena NasDem tidak bisa mengusung calon akan tetapi, yang terakhir Rudy tidak mendapatkan tambahan partai sehingga Nasdem harus membuat sikap menjelang injury time pendaftaran ke KPU.
Masih kata Asgar Saleh, untuk itu tidak mungkin diberikan ke MK, dan AGK dengan alasan, sejak awal PKS tidak mau berkoalisi dengan NasDem. Begitu juga dengan AGK, karena PDIP juga sejak awal tidak mau berkoalisi dengan NasDem. Disisi lain secara psikologi NasDem tetap menjaga keberadaan karena Rudy juga dari PDIP, “Masa dia di PDIP, baru tong dukung PDIP kan tara (tidak-red) mungkin”, jelasnya.
Menurutnya, yang menyerahkan SK kepada BUR-JADI adalah Sekjen NasDem Johnny G. Plate di DPP NasDem.
Sekjen menilai, kombinasi Burhan dan Ishak dinilai cocok memimpin Maluku Utara. Ishak sebagai mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara periode 2015-2017, bisa menyumbangkan pikiran akademisnya sebagai wakil gubernur.
Burhan Abdurrahman baik dukungan Demokrat dan NasDem . Pasangan Ini mengantongi dukungan dari enam partai di antaranya, Partai NasDem, Hanura, PBB, PKB, PKPI, dan Partai Demokrat.
“Ini akan menjadi semangat bagi saya untuk bekerja. Semoga amanat kepercayaan ini bisa saya laksanakan sebaik-baiknya,” ujar Burhan.
Dengan ini, pasangan ini memiliki 18 kursi dukungan di DPRD Maluku Utara. Rinciannya terdiri dari, NasDem sebanyak lima kursi, Hanura sebanyak empat kursi, PBB sebanyak tiga kursi, Demokrat sebanyak tiga kursi, PKPI sebanyak dua kursi dan PKB sebanyak satu kursi. Jumlah tersebut sudah mencukupi kuota dari total 45 kursi di DPRD Malut. (HT)