Waktu tempo yang mengingatkan seorang pada kenangan dan entah apa yang harus di buat oleh kenangan tersebut.
Mata si pejalan selalu menyorot ke semua tempat yang indah juga selalu memanjakan mata, namun si pejalan tak menulis sedikit pun kisah itu hanyalah gambar yang ia dapatkan.
Gambar yang polos dan memilik cerita yang indah tapi belum ada sececer kata yang berbaris untuk gambar tersebut.
Semua sudah hilang sebab yang mengambil pun sudah menghilang begitu jauh, sangatlah jauh sampai-sampai anak cucu pun tak mampu menemukannya. Inilah awal dari kisah si pejalan.
“Orang boleh pandai setinggi langit tapi selama ia tak menulis ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah (Pramoedya Ananta Toer).