TERNATE – Tiga belas staf pengajar Assidik, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Kie Raha Ternate akhirnya memilih undur diri dan tidak mau mengajar di kampus Assidik Kota Ternate.
Lantaran, honor selama 6 bulan mengabdikan diri sebagai staf pengajar tak dipenuhi oleh pihak Assidik.
Saat dikonfirmasi (08/02/2018), Yanto Hasan selaku staf pengajar Assidik menjelaskan, berdasarkan SK yayasan, kami digaji sesuai SK tersebut akan tetapi SK itu hanya jadi pajangan dan formalitas semata.
“Pasalnya, kewajiban sudah dilaksanakan sementara hak tidak terpenuhi ditambah lagi dengan sistem otoriter yang diterapkan oleh Sidik Dero Siokona selaku Rektor Assidik Kieraha”, jelasnya.
Lanjut dia, kami merasa hak kami dieksploitasi ditambah lagi dengan sistem otoriter yang diterapkan akhirnya kami memilih mengundurkan diri sebagai tenaga pengajar Assidik Kieraha Kota Ternate.
“Kami sebagai staf pengajar juga tak dihargai dan tidak dilihat sebagai sebuah pengabdian yang positif yang ada hanyalah ancaman yang dikeluarkan jika kami melakukan kritik maka nomor induk dosen tidak dikeluarkan”.
Sementara Sidik Dero Siokona selaku rektor Assidik Kieraha Ternate ketika dikonfirmasi via handphone turut membenarkan atas pengunduran diri 13 staf pengajar Assidik.
“Sesuai dengan berita acara yang sudah ditandatangani sejumlah tenaga pengajar, mereka telah menyatakan diri untuk keluar dari Kampus Assidik lantaran honor yang belum diterima”, ungkapnya.
Menurutnya, pihak kampus sudah memberikan honor pengabdian selama enam bulan itu sudah diselesaikan secara bersama dan tidak ada masalah.
“Walaupun mereka meninggalkan Assidik tetapi masih banyak staf pengajar yang ingin mengabdi di Kampus ini”, jelasnya dengan optimis.
“Bukan seperti mereka yang telah mengundurkan diri sebagai staf pengajar Assdidik, mereka itu bukan dosen tetapi hanya pengajar Assidik”, tuturnya. (Ty)