Beranda Maluku Utara Panglima TNI dan Kapolri Kuker ke Morotai

Panglima TNI dan Kapolri Kuker ke Morotai

844
0
Suasana penjemputan Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri di Kabupaten Morotai. (Foto: Istimewa)

MOROTAI – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis beserta rombongannya, Kamis (16/1) tiba di Bandara Leo Wattimena dengan mengunakan pesawat Boeing A-7308 milik TNI AU.

Kedatangan Panglima dan Kapolri serta rombongan disambut oleh Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba, Bupati Kabupaten pulau Morotai, Benny Laos, Ketua DPRD Morotai, Wabup Morotai, Sekda, jajaran TNI POLRI, serta pimpinan OPD Pemkab Pulau Morotai.

Berdasarkan pantauan media ini, setibanya rombongan di Bandara, langsung menuju ruang VVIP Bandara Leo Watimena untuk melakukan pertemuan. Setelah itu Panglima, Kapolri dan rombongannya bersama Bupati menuju ke Mako Lanud Leo Watimena, tak lama kemudian rombongan menuju Museum Trikora, tempat permandian sekutu yaitu Air Kaca, dan terakhir meninjau SKPT di Desa Daeo.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, kunjungan kerja  ke Pulau Morotai ini dalam rangka memberikan motivasi kepada seluruh prajurit TNI/Polri yang dinas di Kabupaten Pulau Morotai khususnya adalah Maluku Utara.

Panglima juga mengingatkan bahwa di tahun 2020 merupakan event nasional yaitu Pilkada serentak sehingga TNI/POLRI berkewajiban untuk menciptakan keamanan demi suksesnya Pilkada serentak tahun 2020.

”Saya dan pak Kapolri juga menyampaikan komitmen TNI/Polri untuk tetap menjaga netralitas yaitu tidak ada yang mengikuti politik praktis. Olehnya itu, perlu kami tekankan jauh-jauh hari agar tujuan dari pesta demokrasi khususnya Pilkada serentak ini semuanya berjalan dengan aman lancar dan terkendali. Karena kita akan back up seluruh wilayah tentunya di lapangan dibutuhkan koordinasi dan satu direktif dari pimpinan TNI maupun Polri,” ungkap Panglima.

Sementara, Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Benny Laos saat diwawancarai mengatakan, kedatangan Panglima dan Kapolri ini dalam rangka penguatan wilayah perbatasan Kabupaten Pulau Morotai. ”Karena semua dilihat secara komprehennsif sampai kepada perkembangan ekonominya karena TNI/Polri hadir untuk menguatkan stabilitas demi terwujudnya pembangunan yang menuju pada pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat,” ucap Bupati.

Lanjutnya, untuk pertemuan dengan para prajurit itu dalam rangka memantapkan tentang perkembangan landasan pembangunan semua perkantoran milik TNI AD, AL, AU, dan Polri, serta sejumlah perkantoran yang akan dibangun itu yakni markas, perumahan, penguatan terhadap Alat Utama Sistem Pertahanan (ALUTSISTA), dan sampai tadi pada pembahasan masalah konflik lahan.

”Alhamdulillah Panglima tadi sudah setuju usulan Pemda dan kedepan tinggal ditindak lanjut secara administrasi untuk menjadi secara proposional, sehingga apa yang menjadi kebutuhan angkatan udara itu absolut, dan ada wilayah yang memang tidak terlalu urgent bagi angkatan udara diijinkan untuk dikembalikan kepada masyarakat,” jelas Bupati.

Lebih jauh dikatakan Bupati, pada dasarnya TNI bukan bicara soal pulau per pulau atau wilayah per wilayah. Tapi bicara satu kesatuan republik Indonesia, dan kunjungan kali ini adalah muatan mempersiapkan Morotai kedepan dalam rangka mandat bapak Presiden berkolaborasi antara Pemerintah Daerah, instansi vertikal dan TNI/POLRI.

”Ini untuk bersama membangun kabupaten Pulau Morotai sesuai dengan amanat bapak Presiden. Panglima dan Kapolri ingin memastikan semua program pembangunan berjalan dengan sesuai dengan perencanaan. Mulai dari pengembangan pertahanan baik darat, udara maupun laut, dan pertahanan personilnya sekaligus perencanaan terhadap pembangunan pertahanan yang ada di Kabupaten Pulau Morotai sampai kepada pembangunan ekonomi,” papar Bupati.

Bupati juga menjelaskan kunjungan ke Sentral Kelautan Perikanan dan Terpadu (SKPT), dirinya mengatakan, tujuan ke SKPT itu melihat hasil-hasil perikanan, karena mayoritas penghasilan di sini adalah perikanan, dan tadi Panglima perintahkan juga persiapkan untuk kapal laut diperkuat untuk menjadi pengawasan terhadap laut. Sehingga nelayan di Kabupaten Pulau Morotai tidak dirugikan oleh ilegal Fishing.

”Kemudian tadi ke Trikora itu untuk melihat sejarah Perang Dunia ke Dua (PD II), dan kami pemerintah daerah juga sudah sampaikan ke Panglima, agar Alutsista yang tidak terpakai di Mabes TNI untuk dikirim ke Pulau Morotai untuk ditempatkan di Museum Trikora, dengan permintaan itulah sehingga bapak Panglima akan menaruh satu pesawat yang tidak pakai akan ditempatkan di Trikora,” tandas Bupati.(Ical/NN)