Beranda Maluku Utara Ratusan Masyarakat Antusias Nonton Film G30S PKI

Ratusan Masyarakat Antusias Nonton Film G30S PKI

760
0

TERNATE,  Jangan pernah melupakan sejarah, begitu bunyi kalimat yang selalu teringat di benak masyarakat Indonesia sekaligus Pesan Presiden republik Indonesia Pertama, Ir Soekarno,  Gerakan 30 September 1965 (G30S PKI) yang merupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Untuk membuat masyarakat mengingat kembali pengkhianatan itu, melalui instruksi Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo,  agar dimalam 30 september itu, Seluruh jajarannya  melaksanakan nonton bareng (Nobar),

Terutama kepada anak muda yang Lahir di generasi melenium agar tidak melupakan sejarah, Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Maluku Utara (Malut) Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) bekerja sama dengan Den Pom Kota Ternate, melaksanakan Nobar Film G30S PKI di  halaman Skatepark, Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah, Sabtu (30/9).

Randi Basri salah seorang pemuda kelahiran 1994 ketika di wawancarai oleh wartawan seusai acara Nobar menyatakan bahwa untuk Film G30S PKI itu sendiri, baru pertama ia tonton, “film ini baru pertama saya tonton” ungkap Randi.

Ia juga menambahkan pemutaran film ini merupakan suatu hal baru dan untuk meluruskan sejarah di masa lampau, harapannya agar para pemuda dapat menikmati lagi filem dokumenter itu di tahun-tahun berikut.

Sementara itu, Edi Langkara  (Elang) selaku Ketua DPP IARMI menyampailan bahwa tujuan diputar film dokumenter ini selain untuk mengenang sejarah kita, juga untuk mengingatkan kepada para pemuda terkait dengan pemberontakan di masa lampau dan juga itu adalah instruksi langsung dari pemerintah pusat, yang telah dihentikan pemutarannya sejak Reformasi tahun 1999,

“Pemutaran dokumenter G30S PKI di era reformasi kan terputusnya informasi, hingga pemutaran film dokumenter ini dihentikan, jadi pemutaran malam ini selain intsruksi dari pemerintah pusat, juga dengan adanya ancaman, sehinga ini memberikan informasi kepada seluruh warga mengenai jalan panjang sejarah Indonesia dahulu” tamba  Elang. (HARI)