Beranda Maluku Utara 2 Tahun Warga Jan Tak Nikmati Air Bersih, Dirut PDAM di Demo

2 Tahun Warga Jan Tak Nikmati Air Bersih, Dirut PDAM di Demo

968
0

TERNATE – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Samurai Maluku Utara menggelar aksi didepan Kantor Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Ternate,  Senin 9/10.

Dalam aksinya mahasiswa menuntut agar, pihak PDAM memberikan pelayanan secara merata pada warga kawasan Jan  Kelurahan Tobona Rt 12 yang semenjak 2 tahun terakhir tidak mendapat air bersih.

“Sebanyak 15 KK yg telah memasang meteran akan tetapi, warga yang bersangkutan belum juga menikmati air bersih yg sudah menjadi hak untuk memenuhi hajat hidup mereka.” jelas kordinator lapangan (Korlap)  Rafik Bita.

“Meteran yang dimaksud hanya terpampang didepan rumah warga sebagai  hiasan tanpa difungsikan  apalagi untuk pemasangan meteran rumah  dikenaikan biaya  80.000”, kata Rafik.

Direktur Utama   ( Dirut)  PDAM saat memberikan keterangan kepada awak media menyampaikan, memang ada tuntutan di atas kertas yang ditulis itu, pertama ada lima belas KK yang tidak mendapat pelayanan, kemudian ada pembayaran 80.000 per sambungan rumah, kemudian ada biaya pemakaian 30.000.

“Menurut saya harus dibuktikan, artinya kalau itu pemasangan yang saya identifikasi bahwa 15 KK itu adalah pemasangan gratis dari, PUPR Kota Ternate” jelas Saiful.

Namanya juga gratis, semua itu dibiayai dari APBN dari Dana Alokasi Khusus (DAK), kemudian PDAM hanya menagih biaya pendaftaran, artinya dia sudah terpasang dilapangan tetapi belum terdaftar,  sedangkan  biaya pendaftaran itu cukup hanya 50.000, ditambah pajak 5 Persen berarti 55.000,  ungkap Saiful.

Mengenai ada pembayaran tiap-tiap bulan 30.000 itu saya tidak bisa tanggapi karena terkecuali mereka sudah ada rekening, sudah menjadi pelanggan, kemudian mereka membayar rekening itu memang ada bukti, tapi mungkin bukan 30.000.

“Masalah yang paling utama adalah  mengalami keterbatasan, sumber air yang melayani Jan, ini artinya pompanya secara kapasitas cukup, tetapi kemudian tidak bisa beroperasi penuh karena air di bak itu habis, pompa sudah bekerja selama 24 jam, tapi dengan selang-seling ada pompa 45, 32 dan pompa 17 artinya kalau pompa 45 itu dia menghabiskan air dalam satu jam dia memproduksi air sebanyak 45 Kubik, begitu juga pompa 32 dan 17 sehingga warga yang berada dilingkungan tersebut tidak dapat kebagian air”, tutur Saiful. (HARI)