Beranda Hukrim Brankas PUPR Kota Ternate Dibobol Maling

Brankas PUPR Kota Ternate Dibobol Maling

1015
0

Pelaku Pembobolan Brangkas PUPR diduga Lebih dari Satu Orang

TERNATE – Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kelurahan Takoma, Ternate Tengah, Selasa (5/12/2017) Pagi dini hari  sekitar pukul 02.00  WIT,  dibobol maling,  akibatnya sebanyak 63 gaji pegawai termasuk milik kepala Dinas PUPR yang berada di dalam brankas ikut raib.

Kepala Dinas PUPR Risval Tri Budiyanto saat ditemui diruang kerjanya membenarkan bahwa telah terjadi pembobolan brangkas.

“Iya benar brangkas kami yang berisi 63 gaji karyawan termasuk milik saya dan kredit bank”, ujar Risval.

Risval mengaku, bukan baru kali ini saja brankas milik PUPR dibobol, sebelumnya pada tahun 2014 kantor PUPR pernah di bobol akan tetapi pelakunya tidak tertangkap, jadi kemungkinan hal ini juga dilakukan oleh pihak yang sama.

Berdasarkan pantauan di lapangan terlihat kabel CCTV depan pintu masuk ruangan diputus oleh pelaku, selain itu kondisi pintu yang menuju ke ruangan sekretaris juga terdapat bekas congkel benda keras.

“Saat terjadi pencurian itu ada tiga orang pihak keamanan yang menjaga di depan pintu masuk gerbang kantor” tambah Risval.

Terpisah Kasat Reskrim Polres Ternate AKP Moch Arinta Fauzi  saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa memang benar pihaknya menerima laporan bahwa ada kebobolan ataupun pencurian di Kantor PUPR Kota Ternate.

Setelah menerima Laporan Itu Kasat Reskrim beserta anggota Tim Identifikasi beserta unit Buser  Polres Ternate langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) Untuk melakukan olah TKP.

“Dari hasil olah TKP didapati bahwa benar  ada jerjadi tindak pidana pencurian dengan pembaratan dengan modus bongkar brangkas,” cetus Arinta.

Lanjut dia, TKP berada dilantai dua kantor PUPR, dari olah TKP kita mengambil pengambilan sidik jari, terus interogasi beberapa orang saksi yang ada di TKP  termaksut petugas jaga malam dan ada beberapa karyawan yang kebetulan malam itu lembur.

“Untuk CCTV kita tidak dapatkan, karena CCTV di Kantor PUPR dalam posisi mati,” jelas Arinta.

Masih menurut Arinta, kemungkinan dari pemain dengan modus bongkar brangkas ini tidak mungkin dilakukan hanya satu orang, artinya pasti ada orang yang memantau ada orang yang memberikan Informasi. “Artinya bahwa pelaku lebih dari satu orang,” cetusnya.

Dari cara yang digunakan untuk membongkar brangkas itu, Arinta menyatakan kemungkinan mereka menggunakan linggis kuku kambing.

“Saya menghimbau kepada kantor-kantor maupun SKPD maupun pelaku bisnis, agar lebih memperhatikan tingkat keamanan dari harta bendanya, mungkin bisa dilengkapi dengan security ataupun dengan CCTV karena ini menjelang momen Natal dan Tahun Baru”.

“Kalau saya lihat, dari pengalaman selama ini dulu pernah sekitar 3 atau 5 Tahun yang lalu pernah terjadi, namun jarang untuk bongkar brangkas,” tutup Arinta. (HT)