JAILOLO – Selama tahun 2017, tercatat sebanyak 80 Kasus penyakit malaria terjadi di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), hal ini terlihat dari data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada dinas Kesehatan (Dinkes) Halbar, yang terinfeksi malaria, dan terkonfirmasi positif sebanyak 80 kasus yang tercatat per November 2017 lalu.
“Memang, jika dibandingkan dengan tahun 2016, jumlah kasus penyakit malaria mengalami penurunan sebanyak 7 kasus,” jelas Kepala seksi pengendalian Penyakit Dinkes Halbar, Jefri Van Joost saat diwawancarai wartawan diruang kerjanya, Rabu (17/1/2018).
Lanjutnya sementara dari 80 kasus di 2017, paling banyak terinfeksi malaria positif di Kecamatan Jailolo Selatan (Jalsel) dengan jumlah sebanyak 48 kasus.Sedangkan pada tahun 2016 lalu, lebih banyak di Kecamatan Loloda dengan jumlah 43 kasus,” kata Jefri.
Jefri juga mengakui, penurunan jumlah kasus Penyakit yang tergolong mematikan ini, dengan cara pihak Pemkab melalui Dinkes melakukan pembagian kelambu khususnya di daerah endemik.”
Untuk itu Sebagai langkah pencegahan pada tahun ini (2018) Dinkes akan melakukan pelatihan kader partisipatoris Lening aktif (PLA) dengan melibatkan pihak masyarakat,”.
Jefri juga menambahkan, “Selama ini tidak ada warga yang meninggal akibat Penyakit malaria,” bebernya.(UK)