Karya: Alifa Hibatillah
Tahun membuka tabir
Suara politik mulai nyaring di jalanan
Orang ramai membicarakan tentang pilihan tertuju
Demokrasi adalah politik
Politik adalah demokrasi
Sebatas itukah pengetahuan tentang kebebasan
Tanpa sadar orang telah mempraktik politik
Pemilu bukan pesta demokrasi
Tapi
Demokrasi berupa hak kebebasan manusia tuk hidup
Sungguh negeri janganlah dibuat rumit Janganlah dibodohkan
Beri kami tentang terang dan lugas
Jangan manipulasi diatas kebodohan kami
Hendaklah ajak dengan benar
Bila jelas maka kami mafhum
Bukalah mata hati
Sebab Pemilu tak sebatas kampanye dan hura-hura di truk
Negeri jangan dibercak oleh rayap berdasi
Tiada lebih mulia apabila rakyat menampakan senyum yang mulia
Tidak pula pada pemimpin palsu
Suara Tuhan
Suara merdu
Suara panggilan
Ia tak pernah hilang sampai kau tertutup tanah
Dalam dada paling sunyi
Ketuk dada dan linangan air terjujun ke pipi
Aku mengusap
Menyapu bersih sisa dusta tertanam
Kemudian tumbuhlah cinta dari-Nya
Muntahkan salah yang menempel
Luruskan kaki dalam jalan-Nya
Namun aku ragu
Sebab gelap senang mengubur di dada
*Ruas Waktu*
Di ruas ruas waktu
Aku ingin memeluk lupa,
Biar hilang sedu sedan ini
Aku ingin mengubur dalam dalam serpihan pengap, sebab ia banyak melukai
Maka
Lakeslah panjangkan langkah
Dan malam semisal tapak tilas yang geram