TERNATE – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate sangat kesal dengan adanya penanaman pipa yang dilakukan oleh Satker Pengembangan SPAM bidang Cipta Karya. Pekerjaannya justru membobol deker yang terletak di Kelurahan Ubo- Ubo, mengakibatkan rentan terjadinya kecelakaan bagi pengguna jalan.
Kadis PUPR Risval Tribudiyanto kepada media ini Rabu (7/2/2018) menuturkan, Pemerintah Kota sangat mengapresiasi seluruh infrastruktur yang berlokasi di Kota Ternate.
Namun tentunya harus dilihat agar dalam proses pembangunan itu tidak mengganggu, maupun motode pekerjaan harus menjadi catatan.
Karena di areal tersebut sangat padat aktifitas lalu lintas, bagi siswa yang berlokasi di SMA Negeri 2 Kota Ternate.
Untuk itu, kata Risval dengan kondisi hujan lebat yang terjadi tadi pagi (Rabu pagi red) sangat disesalkan, karena sudah mengganggu aktifitas paling tidak menjadi catatan tersendiri untuk pelaksana, maupun pengguna anggaran yang ada di daerah ini agar ditinjau kembali metode pelaksanaan.
Paling tidak jangan mengganggu, tentunya sesudah dilakukan penggalian maka harus diangkat jangan dibiarkan seperti itu, karena pada saat hujan nanti terjadi seperti ada kolam di samping jalan.
Ditakutkan jangan sampai mengganggu pada saat pelaksanaan konstruksi yang satu justru dapat mengganggu kontruksi yang lain. “Ini yang tidak kita inginkan bersama”, ucapnya.
Meski demikian, kata Risval, Ia sudah menyurat secara resmi dan memberitahukan kepada Satker agar metode pelaksanaan ditinjau kembali dan kalau bisa langsung dibersihkan pada saat melakukan penanaman pipa, dan dibersihkan sisa galian serta langsung dilakukan pengaspalan kembali jangan dibiarkan seperti itu.
Dikarenakan itu sangat mengganggu aktifitas warga dan merusak pemandangan yang ada. apalagi kata dia, sampai pembobolan deker ini ditakutkan, jangan sampai terjadi gangguan aktifitas lalu lintas dan lain – lain nanti Pemkot yang disalahkan. “Ini yang harus dipikirkan dan sangat diharapkan kerja samanya”, ungkapnya.
Pembobolan deker tersebut misalnya, mestinya harus ada pemberitahuan ke Pemkot, agar bisa menyikapi hal tersebut. Karena yang dilihat di lokasi itu setelah dibobol, dibiarkan begitu saja bahkan tidak dipasangi rambu lalu lintas, jangan sampai pengguna jalan mengalami kecelakaan akibat dari pekerjaan tersebut.
Paling tidak ada tanda larangan dipasang agar pengguna jalan juga berhati-hati karena kalau deker sudah dibobol seperti itu, harus ditindaklanjuti dengan memperbaiki kembali jangan dibiarkan sebab di area tersebut aktifiras lalu lintas sangat tinggi.
Seraya menyampaikan, material yang masuk kedalam badan jalan itu harus diantisipasi, karena apabila debit hujan yang tinggi maka tidak hanya masuk ke saluran saja tetapi juga badan jalan yang menganggu badan jalan. (HT).