TERNATE – Diduga tidak pernah dilibatkan dalam setiap kampaye maupun rapat tim, pengurus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) menarik diri dari tim koalisi pemenang pasangan calon (Paslon) Abdul Gani Kasuba-Mugammad Al Yasin Ali (AGK-YA).
Selama ini dalam koalisi tim, PKPI tidak pernah dilibatkan mulai dari proses perencanaan. kemudian dari sisi manajemen kehadiran PKPI dengan merekomendasi saya sebagai sekertaris tim tidak memiliki peran di dalam tim koalisi. Hal tersebut diungkap Sekertaris Tim Koalisi, Dhanawasita Rusli kepada sejumlah wartawan di Kedai Nusantara Kelurahan Takoma, Kecamatan Kota Ternate Tengah.
Lanjut Rusli, “Tim koalisi PDIP dan PKPI ini tidak ada lagi keharmonisan, saat ini PDIP berjalan sendiri-sendiri dan PKPI berjalan sendiri-sendiri, sehingga berdampak pada pasangan calon, contohnya pada kampaye putaran kedua AGK-YA di zona 3 Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Kepulauan Taliabu yang seharusnya di jadwalkan pada tanggal 4 dan berakhir pada tanggal 16 itu sudah dilaksanakan tapi ada pembatalan sepihak, yang kemudian merugikan pasangan calon, untuk itu kami dari PKPI sangat kecewa, karena segala sesuatu diputuskan sepihak yaitu dari tim PDIP”, beber Rusli.
Masih kata Rusli, “Dan selama ini mulai dari tim koalisi PDIP-PKPI manajemen tidak pernah jalan karena tidak pernah ada rapat antara tim koalisi”, tutur Rusli.
Selain itu, Ketua PKPI Masrul Hi Ibrahim melalui Sekertaris Wilayah Dewan Pimpinan Provinsi, Zainal Hi Hasan menegaskan mulai tanggal 9/03/18 PKPI secara institusi melepaskan diri dari tim koalisi pemenangan Abdul Gani Kasuba-Muhammad Al Yasin Ali, untuk itu jika kedepan ada konsulidasi pasangan calon, PKPI tidak bertanggung jawab.
Lanjut Zainal, Jika PKPI tidak memberikan rekomendasi dukungan ke AGK-YA maka dipastikan AKG-YA tidak dapat maju mencalonkan diri di pilgub 2018,
“Untuk itu, saat ini PKPI Provinsi maupun Kabupaten Kota tidak lagi bekerja atau mengkonsulidasi kemenangan AGK-YA”, ucap Zainal. (HI)