Beranda Maluku Utara Hari Bumi dan Aksi Peduli Lingkungan

Hari Bumi dan Aksi Peduli Lingkungan

928
0

TERNATE – Hari Bumi Sedunia diperingati dengan menggelar aksi oleh sejumlah front masyarakat peduli lingkungan, dalam aksi tersebut sejumlah gerakan yang peduli lingkungan tersebut meminta agar Bumi kita Moluke Kieraha dapat dijaga dengan baik dan berdayakan para petani Maluku Utara bukan lagi ditindas atau pun diintimidasi.

Aksi yang dilakukan tersebut dengan titik lokasi depan RRI Kota Ternate, Pasar Percontohan Bahari Berkesan dan Depan Kantor Walikota Ternate, jumlah aksi kurang lebih sekitar 50 orang tersebut, dengan semangat dan berapi-api meneriakkan keadilan dan kesejahteraan terhadapi petani dan perlakukan Bumi dengan baik, Selasa (24/4).

Kordinator lapangan (Korlap) Fahri Lolahi, dalam aksinya mengatakan bahwa, kerusakan lingkungan tidak terjadi secara kebetulan, melainkan praktek tangan-tangan dari orang yang tidak bertanggungjawab, hal ini bahkan tidak hanya dirasakan oleh manusia saja, namun alam sekitar juga mendapat dampaknya seperti perusahaan yang bekerja dan meninggalkan sisa-sisa limbah yang berdampak terhadap lingkungan dan alam.

“Di Halmahera dan beberapa pulau kecil lainnya, terdapat perusahan yang mencoba mengusir para petani dan nelayan dengan cara perampasan tanah, pergusuran lahan dan penebangan kayu serta pembuangan limbah secara sembarangan, yang dilakukan oleh perusahaan seperti PT Nikel Halmahera Mining (NHM), PT Weda Bai Nikel (WBN) PT Antam, PT Fruset Pasefik Mining, PT SKM, PT Karya Wijaya dan lainnya, dan juga CV Samalita Perdana Mitra yang berada di Talibau dengan status sebagai perusahaan ilegal logging, hal ini dapat merusak hutan dan juga lingkungan sekita”, teriak Fahri.

Dalam aksi tersebut Fahri juga mengatakan, untuk itu pada Hari Bumi sedunia ini, kami yang tergabung dalam Front Masyarakat Peduli lingkungan berharap agar hal ini dapat ditindak tegas oleh para petinggi negeri ini.

Ia juga menegaskan bahwa Front Masyarakat peduli lingkungan sebagai suara dari masyarakat tertindas dan terampas hak-hak nya mengajak masyarakat secara umum untuk cinta terhadap lingkungan sekitarnya karena dengan lingkungan kita bisa tumbuh, karena dengan lingkungan kita bisa makan karena dengan lingkungan kita bisa hidup. (HT)