Gamalama Traveling: Tak jarang banyak pemburu barang antik yang rela merogoh kocek mereka dalam-dalam hanya untuk memenuhi hasrat memiliki barang antik yang diidam-idamkan.
Barang antik, rupanya punya banyak pengemar. Bahkan penggemar barang antik, tersebar di berbagai belahan dunia, seperti halnya di Jakarta.
Keberadaannya yang langka tentunya jadi alasan para pemburunya, untuk harus bersusah payah, mencari, tak hanya di lapak penjual barang antik, atau bahkan menjelajah dari daerah yang satu ke daerah lainnya.
Belakangan, pusat penjualan barang antik bukan hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga obyek wisata khususnya untuk berfoto.
Gamalamanews Traveling kali ini akan mengulas sedikit tentang pasar Antik di ibu kota Indonesia ini.
Jalan Surabaya di Menteng, Jakarta Pusat terkenal sebagai sentra barang antik. Lokasinya berada di daerah pemukiman elit Jakarta.
Disana, berbagai barang antik, harganya beragam, ada yang puluhan ribu, ratusan ribu bahkan ratusan juta. Dari kacamata, lukisan hingga patung, dan ukiran kayu berumur ratusan tahun dari penjuru dunia.
Peminatnya, tak hanya dari Indonesia, sering, wisatawan mancanegara datang memburu barang antik, bernilai seni tinggi di sana.
Pedagang di Jalan Surabaya mulai berjualan barang antik sekitar tahun 1975, saat itu banguna kios tidak permanen. Baru pada tahun 1988, kios permanen didirikan dan hingga saat ini tercatat ada lebih dari 150 pedagang mengadu nasib di sepanjang Jalan Surabaya.
Pengunjung yang datang tidak hanya dari masyarakat Indonesia saja, bahkan sering para pemburu barang antik yang dari Eropa juga sering turun langsung ke kawasan ini demi melengkapi koleksi mereka
“Banyak wisatawan manca negara yang berkunjung kesini, ada yang sekedar memotret, ada juga yang membeli,” ujar Kusno salah satu pedagang yang di temui wartawan. (HT)
