TERNATE – Diduga karena salah paham ratusan warga dua kelompok di Ternate Maluku Utara Rabu (05/09) terlibat saling serang menggunakan parang, anak panah, batu dan kayu.
Kericuhan bermula saat, salah satu kelompok warga berkonvoi menggunakan kendaraan roda dua melintas jalan Yos Sudarso. Disaat bersamaan, satu kelompok lainnya berupaya menghalau konvoi tersebut dan berupaya membubarkan.
Namun kelompok warga yang tidak terima ditahan oleh kelompok lain sehingga terjadi adu fisik sehingga kedua kelompok mulai saling serang. Tak hanya itu, warga juga membakar ban bekas tepat di tengah jalan raya sehingga situasi saat itu jadi mencekam.
Bentrokkan kedua kelompok ini baru bisa terhenti, setelah ratusan aparat gabungan dari TNI-Polri tiba di lokasi kejadian dan langsung membubarkan kedua kelompok warga tersebut dengan menembakan peluru ke udara.
Dalam peristiwa ini, empat orang luka-luka, akibat terkena lemparan batu dan satu diantaraanya terkena busur panah dibagian perut, keempat korban tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan medis.
Peristiwa bentrok dua kelompok Ini bukanlah sungguhan, namun ini hanyalah simulasi penanganan konflik sosial dan pengamanan tempat-tempat objek vital yang menjadi program Mabes TNI dan simulasi ini menunjukan kesiapsiagaan TNI untuk menangani konflik sosial seperti bentrok dan kerusuhan ditengah masyarakat.
Dalam simulasi ini Mabes TNI menerjunkan 650 pasukan dari Korem 152 Babullah dan Kodam Patimura serta empat ratus lebih pasukan gabungan dari Polda Maluku Utara, Pemadam Kebakaran, Dinas Sosial, FKPPI, dan Dinas Kesehatan. (HI)
