Beranda Advetorial Ekspedisi Jalur Rempah Dibuka Wali Kota Ternate

Ekspedisi Jalur Rempah Dibuka Wali Kota Ternate

1160
0
Pemukulan tifa sebagai tanda dimulainya Ekpedisi Jalur Rempah di Ternate Maluku Utara. (Foto: Adi Humas)

TERNATE – Kepulauan Indonesia secara geografis merupakan wilayah yang strategis dan ramai pelayaran yang menghubungkan dunia barat dan timur. Sebagai jalur pelayaran
sebagai jalur dunia, pulau-pulau perdagangan.

Hal ini tercatat dalam sejarah di Nusantara menjadi tempat persinggahan kapal-kapal yang melakukan berita Tiongkok (awal Abad Masehi) yang menyatakan telah terjalin hubungan antara dinasti-dinasti kekaisaran Tiongkok yaitu Dinasti Tang, Sung, Yuan.

Rempah menjadikan wilayah Nusantara bagian penting bagi perdagangan dunia. Tanaman cengkeh dan pala yang tumbuh subur di wilayah timur nusantara tanaman endemik yang hanya tumbuh di kepulauan Maluku dan Maluku Utara. Maluku Utara merupakan penghasil cengkeh dengan kualitas terbaik.

Kegiatan Ekspedisi Jalur Rempah (EJR) 2018 di Provinsi Maluku Utara merupakan usaha yang dilakukan Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membangkitkan memori kolektif bangsa tentang kejayaan rempah Nusantara di masa lampau dan untuk merajut kembali pembangunan pemajuan kebudayaan.

Wali Kota Ternate menyematkan tanda peserta Ekspedisi Jalur Rempah

Bertempat di Kantor Wali Kota Ternate, Jalan Pahlawan Revolusi, Nomor 1 Kelurahan Muhajirin Kota Ternate tengah, Wali Kota Ternate menerima seratus mahasiswa berprestasi yang akan mengikuti kegiatan Ekspedisi Jalur Rempah (EJR) di Maluku Utara, yang berasal dari 34 Provinsi.

Acara yang digelar Jumat (28/9) ini berlangsung meriah karena peserta EJR datang menggunakan kostum dari Provinsi asal para peserta.

Wali Kota Ternate DR. Burhan Abdurahman SH,MM dan Triana Wulandari, Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bertukar cenderamata.

Dalam sambutannya, Wali Kota Ternate,  DR. Burhan Abdurahman SH, MM,   sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut.

“Saya sangat bangga, melihat antusias anak muda, untuk mempelajari sejarah terutama jalur rempah di Maluku Utara, khususnya di Ternate”, sebutnya.

Menurutnya ini sangat penting, mengingat
rempah menjadikan wilayah Nusantara bagian penting bagi perdagangan dunia.
Tanaman cengkeh dan pala yang tumbuh subur di wilayah timur nusantara adalah tanaman endemik yang hanya tumbuh di kepulauan Maluku dan Maluku Utara. Maluku Utara merupakan penghasil cengkeh dengan kualitas terbaik.

Sementara Triana Wulandari, Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam wawancaranya dengan awak media mengatakan, “Kami mengundang seluruh mahasiswa atau generasi Muda, dari berbagai bidang itu dalam rangka mengingat kembali kejayaan sejarah jalur rempah. Pada masa penjajahan bahkan Belanda, masih ‘pengen’ datang lagi, karena yang targetnya dibagian timur Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, tahun ini kegiatan Ekspedisi Jalur rempah-rempah untuk Generasi Muda dari berbagai disiplin Ilmu.

Lanjutnya, “Sejarah menjadi bahan pembelajaran. Kegiatan ekspedisi ini adalah untuk generasi muda menggali potensi masing-masing”, tandasnya.

Dalam acara pembukaan EJR, Wali Kota Ternate, Direktur Sejarah, Wakil Wali Kota Ternate dan Sekda Kota Ternate, memukul tifa, sebagai tanda dimulainya ekspedisi jalur rempah, serta saling bertukar cenderamata.

Wali Kota Ternate juga berkesempatan memakaikan tanda peserta dan atribut EJR, kepada perwakilan mahasiswa, yang akan melakukan  Ekspedisi Jalur Rempah.

Kegiatan Ekspedisi Jalur Rempah ini diadakan pada tanggal 28 September – 9 Oktober 2018, para peserta diharapkan dapat menghasilkan media tulisan maupun audiovisual sebagai upaya desiminasi ilmu sejarah kepada masyarakat luas. (RED)