Beranda Maluku Utara Pulau Gapi jadi Inspirasi Okky, Menulis Cerita Untuk Anak Indonesia

Pulau Gapi jadi Inspirasi Okky, Menulis Cerita Untuk Anak Indonesia

712
0

TERNATE – Berangkat dari rasa cinta akan literasi, hingga keinginan menebar benih-benih kepada anak-anak, membuat Okky Madasari, salah satu penulis berbakat, sampai ke Ternate (Pulau Gapi), Provinsi Maluku Utara. Hingga melahirkan serial novel ke dua dari petualangan Mata, yang di beri judul Mata dan Rahasia Pulau Gapi.

Wanita yang memiliki nama lengkap Okky Puspita Madasari, itu kemudian merilis serial novel ke duanya di Ternate, dimana inspirasi kisah itu diangkat, tepatnya di Taman Film, Benteng Oranje, pada tanggal 2 Desember 2018 lalu.

“Buku ke dua ini, adalah serial novel anak-anak, yang memang saya rancang itu bercerita tentang petualang anak-anak, menjalajahi daerah-daerah di nusantara,” kata wanita yang juga pernah meraih penghargaan Sastra Khatulistiwa, pada 2012 untuk novel ketiganya berjudul, Maryam.

Serial novel anak yang pertama dari kisah Matara, adalah Mata di Tanah Melus, kisah ini juga diangkat dari wilayah timur Indonesia, tepatnya di, Daerah Belus, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.

“Kenapa saya mengangkat kisah Mata di Tanah Melus, karena daerah itu sangat penting sekali, perbatasan dengan Timor Leste tapi kita tidak kenal,” ujar Okky saat di wawancarai.

Sedangkan untuk latar belakang kisah di serial Nlnovel Klke duanya ini, ia mengungkapkan latar belakangnya karena pada dasarnya pulau-pulau yang ada di Maluku Utara, utamanya Ternate , dahulu memiliki peran besar, dalam perdagangan, politik internasional, tapi kemudian setelah Indonesia merdeka justru itu dilupakan.

“Orang tidak ingat lagi kejayaan Ternate massa lampau, peran Ternate pada masa lalu, padahal kalau kita ke sini (red Ternate) kita bisa melihat jejak-jejak sejarahnya, benteng, budaya, tarian, sisa kerajaan keratonnya,” tambah Okky.

Ia memandang bahwa, hal ini sangat penting untuk menghadirkan ke dalam narasi Kesusastraan Indonesia, atau wacana Nasional tentang daerah-daerah Ternate, Belu dan daerah-daerah lain.

“Jadi itu yang membuat saya merasa, perlu menulis tentang Ternate, lebih lagi karena saya punya kesadaran bahwa literasi harus dibentuk sejak kecil, maka saya ingin menghadirkan dalam bacaan yang bisa dinikmati anak-anak,” kata wanita kelahiran, Magetan 30 Oktober 1984 itu.

Dengan demikian anak-anak pun bisa belajar tentang sejarah, juga akan tahu bahwa dahulu, Alfred Wallace pernah tinggal Lama di Ternate, dan punya rumah, bahkan pernah sekali, Wallace sakit malaria, dan mengirim surat untuk Carles Darwin dari sebuah rumah yang ada di Ternate.

“Nah inilah yang saya hadirkan agar anak-anak bisa belajar sejarah, nilai sosial, lewat cerita petualang, jadi anak-anak tidak merasa digurui, diceramahi,” tandasnya. (HT)