Beranda Maluku Utara Tuntut Harga Kopra Naik, CCR Lakukan Pemboikotan Jalan Di Morselbar 

Tuntut Harga Kopra Naik, CCR Lakukan Pemboikotan Jalan Di Morselbar 

685
0

MOROTAI – Ratusan mahasiswa dan masyatakat petani kopra, yang tergabung dalam barisan Cental Commando Rakyat (CCR) Kabupaten Pulau Morotai yang, Rabu (19/12), Menggelar aksi unjuk rasa di pemboikotan di Desa Tilei kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar).

Mereka memdesak agar pemerintah menaikkan harga kopra. Amatan media ini, Aksi para pendemo yang dimotori oleh Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (Gamhas) Malut itu sejak pukul 08.00 WIT, sambil melakukan pemblokiran jalan dilokasi tersebut. Sehingga mendapat perhatian warga di desa termasuk desa tetangga, dan mereka yang merasa sebagai petani juga turut mendukung aksi tersebut.

Akibat dari aksi pemboikotan jalan itu, membuat puluhan mobil penumpang maupun sepeda motor terpaksa harus berhenti.
Dalam demo tersebut, mereka menyerukan kepada seluruh masyarakat Morotai untuk menyatakan sikap melawan pemerintah, jika tuntutan kenaikan harga kopra tidak direalisasi.

Sebab menurut pendemo, Kopra menjadi harga diri masyarakat Malut termasuk masyarakat Morotai.

Dalam pandangan pendemo, kopra telah memberikan sumbangsih buat perjuangan Indonesia dikala itu. Bahkan 1000 ton kopra diberikan kepada presiden Soekarno untuk perjuangan pembebasan Irian Barat. Anjloknya harga korpa di Malut termasuk Morotai adalah bencana kemanusiaan yang harus disikapi secepat mungkin. Karena ketika harga kopra anjlok maka sama halnya dengan terjadi derita rakyat.

”Sudah pasti rakyat menderita, makanya Pemprov Malut dan DPRD Malut segera melakukan penanganan secara serius, jangan menari-nari diatas penderitaan rakyat, kalian sudah di gaji pakai pajak rakyat, maka kalian juga harus berjuang untuk rakyat,” koar Koordinator aksin, Mubaliq Tomagola.

Menurutnya, ”Kami sudah beberapa kali melakukan demo di Provinsi, di Kabupaten Halut bersama pergerakan Petani kopra Tarakani dan elemen masyarakat lainnya, demo itu hanya satu tujuan yakni segera naikkan harga hasil bumi salah satunya adalah kopra,” ucapnya.

Sementara, Dalam aksi tesebut mereka juga melampirkan sejumlah poin pernyataan sikap, yakni mendesak kepada Pemprov dan DPRD Malut segera menaikkan harga kopra, mendesak kepada DPRD untuk secepatnya merancang pembentukan Perusda tentang komuditas kelapa dalam (Kopra) dan meminta kepada Pemprov segera mengadakan industri kopra. Jika tuntutan tidak di penuhi, maka atas nama CCR akan memboikot aktifitas pemerintahan,” ancamnya.(Ical)