Beranda Halmahera Selatan Peringati HPN, FJ-FM dan Gemasuba Ziarah di Makam Princes Kasiruta

Peringati HPN, FJ-FM dan Gemasuba Ziarah di Makam Princes Kasiruta

1363
0
Ziarah di makam Boki Fatma Binti Muhammad Usman Sadik.

LABUHA – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Komunitas Jurnalis dan Pemerhati Media (FJ-PM) Kabupaten Halmahera Selatan, bersama generasi Muda Sultan Bacan (Gema Suba) melakukan ziarah ke makan salah satu tokoh pers nasional, Boki Fatma Binti Muhammad Usman Sadik yang digelari ‘Princes Kasiruta’.

Ziarah dan pembacaan doa di makam Princes Kasiruta ini di pimpin oleh ustadz Ikhwan dan di hadiri koordinator FJ-PM Irwan Marsaoly bersama sejumlah wartawan dan ketua Gema Suba M.Husni Muslim serta pengurus Gema Suba di areal pekuburan Arab Bukit Borero Desa Amasing Bacan.

Koordinator FJ-PM Halsel, Irwan Marsaoly mengatakan, ziarah ke makan anak dari Sultan Bacan Muhammad Usman Sadik ini dilakukan untuk mengenang jasa almarhumah atas pengabdiannya terhadap dunia jurnalis di jaman Hindia Belanda.

“Momentum Hari Pers Nasional ini, kami bersama Gema Suba melakukan ziarah ke makam Boki Fatma untuk mengenang jasa dan peran Boki Fatma terhadap dunia pers,” jelas Irwan.

Apa yang dilakukan Boki Fatma yang juga di gelar princes Kasirita itu pada zaman itu harus di bangakan, karena putri Sultan Bacan ini ikut berjuang melalui media di zaman Hindia Belanda.

Sementara, ketua Gema Suba M Husni Muslim menjelaskan, Boki Fatma binti Sultan Muhammad Usman Sadik adalah salah satu tokoh pers nasional yang ikut membantu suaminya Tirto Adhi Soerjo, menerbitkan koran Medan Prijaji di tanah Jawa pada 5 Oktober 1910.

Harian ini mendapat sambutan baik dari pembacanya saat itu dan mampu bersaing dengan koran terbitan milik Belanda.

Namun, umur Medan Prijaji tak terlalu lama. Surat kabar yang mengedepankan kepentingan pribumi itu terbit terakhir pada 3 Januari 1912 dan pada 23 Agustus 1912 Medan Prijaji pun ditutup oleh pemerintah kolonial lantaran isi surat kabar itu selalu berseberangan dengan pemerintah kolonial saat itu. (Raja)