TOBELO – Aksi demonstrasi yang melibatkan warga dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di empat kecamatan yakni, Kao Utara, Kao Barat, Kao dan Malifut selama dua hari berturut-turut, berbuntut terganggunya stabilitas keamanan dan ketertiban, juga mengakibatkan lumpuhnya aktifitas pekerjaan di perusahan pertambangan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Halmahera Utara, AKBP. Yuyun Arief Kus Hendriatomo, SIK, harus mengambil langkah bijaksana yaitu, meminta Bupati Halmahera Utara Ir. Frans Manery didampingi Ketua DPRD, guna turut bersama-sama datang menemui dan menenangkan para demonstran.
“Terus terang, saya sudah enggan untuk berkunjung ke NHM, tetapi karena diminta oleh Kapolres Halmahera Utara, maka saya bersama ketua DPRD datang ke sini. Catat ini, kita harus memberikan apreseasi terhadap kinerja aparat penegak hukum semacam ini,” ungkap Frans Manery dengan nada tegas.
Selain persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat, orang nomor satu Halmahera Utara secara tegas mengingatkan, untuk tetap berlaku aman dan damai. “Kedatangan saya disini hanya mengharapkan, wilayah kita jadi aman. Jadi intinya jangan ada yang merusak wilayah saya. Kedatangan para kepala desa bukan atas perintah saya. Saya tidak akan melarang saudara-saudara untuk bubar, kalau masalah ini belum selesai.Namun yang saya minta di sini, jangan sampai kita berhadapan dengan polisi, sebab itu jaga Kamtibmas di daerah kita dengan baik,” cetus Frans Manery.
Sementara itu, Kapolres Halmahera Utara AKBP. Yuyun Arief Kus Hendriatomo, SIK dalam penyampaian dihadapan para massa aksi dan managemen PT. NHM mengatakan, agar para pendemo dapat mendengar arahan orang nomor satu Halmahera Utara.
“Saya minta kepada saudara-saudara, agar dapat menghargai kedatangan Bupati, karena beliau adalah orang tua kita . Saya telah menyita waktu beliau sampai bisa datang disini. Jadi saya mohon dihargai,” tandas Kapolres. (Enold)
