Beranda Halmahera Barat Speedboat Pusling Tenggelam Sebelum Serah Terima ke Puskesmas, Ini Penjelasan Kadis Kesehatan...

Speedboat Pusling Tenggelam Sebelum Serah Terima ke Puskesmas, Ini Penjelasan Kadis Kesehatan Halbar

1144
0

Komisi III Halbar Koroscek di Lapangan

JAILOLO – Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), melakukan kroscek lapangan untuk mencari tahu kondisi fisik satu unit speedboat Puskesmas Keliling (Pusling), milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Halbar, yang Sabtu pekan kemarin tenggelam saat berlabuh di VIP Room Pelabuhan Jailolo.

Pasalnya satu unit speedboat Pusling yang belum sempat dilakukan serah terima ke Puskesmas Loloda diduga mengalami kerusakan dan tenggelam mengakibatkan mesin dan perlengkapan lainnya tidak bisa dipakai lagi.

“Jadi hasil pantauan langsung hari ini (kemarin) dan melihat langsung kondisi fisik speedboat ini ternyata empat unit mesin rusak dan sejumlah aksesoris harus diganti secepatnya sebelum penyerahan. Jika  PPK, kontraktor CV Indo Malut Fiber Boat Taba Marine dan dinas terkait tidak melakukan pergantian mesin dan aksesoris speed Pusling, yang kemarin tenggelam di area pelabuhan Jailolo, maka PPK dan dinas terkait harus bertanggungjawab dan pastinya komisi III akan mengambil langkah ke rekomendasi hukum dan membatalkan proses serah terima,” tegas Sekretaris Komisi lll DPRD Halbar Kamaludin Kaidati kepada wartawan Senin (25/3/2019 di seputaran area Pantai Air Panas Desa Galala.

Menurutnya, PPK pengadaan speed Pusling ini, harus menunjukkan progres pekerjaan dari nol ke pihaknya, jika mengklaim bodi speed boat ini bukan bekas. Karena pihaknya dari amatan barang tersebut seperti bekas dan hal ini akan juga dibahas dalam rapat dengar pendapat yang dijadwalkan dalam waktu dekat.

“Selain itu kami juga meminta progres pekerjaan dari nol jika hal ini terus diklaim oleh PPK speed tersebut yang bersumber dari DAK 2018 senilai Rp 1,5 miliar adalah speed baru,” ujarnya politisi PAN Halbar dihadapan Suleman Hi Ahmad selaku PPK saat bersamaan di lapangan.

Dihadapan PPK Kamal mendesak, untuk secapatnya juga melakukan proses hitung kerugian dan pengembalian uang adendum pekerjaan. Karena ini sudah masuk unsur denda keterlambatan kerja, apalagi kontrak kerja terhitung mulai pada 24 Juli 2018 lalu, yang ditangani oleh Kadis Kesehatan Rosfintje Kalinget.

“Harus dihitung denda keterlambatan kerja, apalagi sudah masuk triwulan pertama akhir 2019 dan baru satu unit tiba di Jailolo dan satunya lagi belum,” pungkasnya.

Terpisah Suleman Hi Ahmad Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengatakan, speed tidak ada kerusakan karena speednya baru, setelah penyerahan atau serah-terima dari pihak ketiga Jumat tanggal 15 Maret speedboat sesuai dengan kontrak dan sementara berlabuh di pelabuhan VIP Jailolo.

“Satu Minggu kemudian sebelum diserahkan ke pihak Puskesmas terjadi tenggelam yang diluar dugaan kami semua karena faktor teknis dan kondisi alam sehingga speedboat katanya pada posisi miring pada saat air  pasang karena posisi tali jangkar yang tidak seimbang di hantam ombak dan arus,” kata Eman sapaan akrabnya.

Lanjutnya, kalau untuk lebih jelas lagi silahkan konfirmasi ke Kadinkes lagi karena takutnya melanggar aturan, “Karena saya saat ini sudah dapat SK mutasi dan saya sudah jadi staf di kantor Camat Sahu,” ungkapnya.

Disisi lain Kadinkes Halbar Rosfintje Kalinget yang juga selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), ditemui sejumlah wartawan terkait dengan insiden yang menimpa speedboat Pusling, beberapa waktu lalu saat sedang parkir di ruang tunggu VIP Pelabuhan Jailolo, dirinya membenarkan bahwa kejadian tersebut, “Speed itu terikat kencang di tiang beton waktu air pasang speednya tidak bisa naik karena sudah tertahan sehingga speed terjadi kemiringan dan masuklah air,” ungkapnya.

Saat disentil terkait dengan tenggelamnya speedboat pusling itu, apakah sudah dilakukan penyerahan, dirinya mengakui, “Speedboat itu milik Puskesmas Jailolo Selatan dan belum penyerahan karena rencananya dari pihak kami pakai ketika ada kunjungan menteri ke desa Goeria pada bulan April dan mesinnya sudah  jadi tinggal memasang ulang,” tutur mantan kadis BKKBD ini.

Ditambahkan Fintje sapaan akrabnya, untuk satu buah speed pusling milik puskesmas Loloda belum serahkan karena disebabkan cuaca laut yang kurang bersahabat sehingga belum diserahkan, “Jadi keinginan pak bupati selesai kegiatan Jambore Malaria pada 1 April baru diserahkan, kami juga berkeinginan barang itu bisa dimanfaatkan,” tandasnya. (UK)