HALMAHERA SELATAN – Angka pengangguran terbuka di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) sejak dua tahun belakangan ini mengalami penurunan signifikan. Demikian disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Halsel, Fahri Nahar di ruang kerjanya, Rabu (27/3/2019).
Dikatakan, sebagaimana data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), tercatat jumlah pengangguran terbuka di Halsel tahun 2016 – 2017 sebanyak 4.600 orang atau 4,68 persen. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2014 – 2015 lalu sebanyak 6.300 orang atau 6,31 persen. “Untuk data pengangguran tahun 2018 nanti dirilisnya di tahun 2019. Yang pasti untuk angka penangguran dua tahun terakhir alami penurunan,” ungkapnya.
Menurut mantan Kabag Humas dan Protokoler Setda Halsel ini, penyebab menurunnya angka pengangguran di Halsel tersebut karena ada penerimaan tenaga kerja disejumlah perusahaan Tambang di Obi.
“Penurunan ini karena ada sejumlah perusahaan di Obi yang mulai beroperasi saat itu (2016 – 2017),” tandasnya.
Lebih lanjut, mantan Kadis Pariwisata itu mengaku, saat ini Nakertrans telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran di Halsel, diantaranya melakukan MoU dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan beberapa perusahaan untuk membuat pelatihan sertifikasi dan kompetensi terhadap para calon tenaga kerja agar mereka kelak memiliki kompetensi dan mendapatkan pekerjan.
“Kita juga kirim tenaga instruktur atau assesor untuk menempuh pendidikan selama 9 bulan Badan Riset dan Pengembangan di Bandung. Mereka yang akan dikirim berjumlah 30 orang. Mereka ini nanti setelah kembali dari sana bisa memberikan pelatihan keterampilan kepada calon tenaga kerja kita,” cetusnya.
Selain itu, pihak Nakertrans juga bekerjasama dengan BLK melakukan pelatihan praktek lapangan bagi calon tenaga kerja. “Ini semua merupakan upaya untuk menekan angka pengangguran kita saat ini,” pungkasnya. (Red)