TIDORE KEPULAUAN – Dua Sekolah di Kota Tidore Kepulauan masing-masing Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 (MIN 4) Dowora dan TK Budi Mulia dilaporkan oleh salah satu orang tua siswa ke tim sapu bersih pungutan liar (Saber Pungli) Kota Tidore Kepulauan lantaran diduga melakukan pungutan liar atas sejumlah item kegiatan.
Laporan orang tua siswa tersebut diterima Wakil Ketua I Tim Saber Pungli, Kasi Intel Kejari Tidore, Safri Abdul Muin, pada Senin (17/6) kemarin. Dan saat dikonfirmasi media ini, kata Safri yang juga merupakan dosen di Fakultas Hukum UMMU Ternate bahwa dugaan pungli yang dilaporkan itu akan dibahas oleh tim Saber Pungli.
“Laporannya sudah kita terima. Selanjutnya akan kita bahas di tim saber,” kata Ko, sapaan akrab Safri.
Dijelaskan bahwa, sesuai dengan laporan dari salah satu orang tua siswa itu menyebutkan bahwa dugaan pungli yang oleh kedua pihak sekolah itu, dilakukan lewat sejumlah item kegiatan.
“Untuk MIN 4 Dowora, terdapat tes Komputer UNBK per siswa Rp 100 ribu, partisiasi Rp 100 ribu, ijazah Rp 25 ribu. Sedangkan TK Budi Mulia meliputi uang Ijazah Rp 50 ribu, partisipasi Rp 150 ribu, konsumsi Rp 100 ribu, komite selama 2 tahun per bulan Rp 50 ribu,” tutur lulusan pasca sarjana Fakultas Hukum Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Sementara itu, Kepala Diknas Tikep, Ismail Dukomalamo, mengatakan bahwa untuk TK Budi Mulia sendiri merupakan sekolah swasta. Sehingga itu dirinya belum tahu pasti kesepakatannya seperti apa antara orang tua siswa dengan guru. Namun begitu, pihaknya bakal memanggil kepala sekolah dan pihak yayasan untuk dimintai keterangan.
“Nanti kita akan panggil untuk dimintai keterangan,” kata Kadis. (SS)
