LABUHA – Untuk membangun sumber daya manusia yang berkelanjutan, paska gempa bumi 7.2 SR, Minggu, 14 juli 2019 lalu, Persatuan Wartawan Indonsia (PWI) dan Komunitas Jurnalis Halmahera Selatan (KJH) membuka Posko Peduli Pendidikan.
Posko bantuan Pendidikan tersebut, berupa seragam Sekolah dan Alat Tulis yang menjawab kebutuhan 5.644 Siswa Siswi SD dan SMP yang tersebar di 38 Desa pada 10 kecamatan yang terkena dampak gempa bumi dan saat ini masih berada di tenda pengungsian.
Menurut Kordinator Posko Peduli Pendidikan Risman Lamitira mengatakan, Posko Peduli Pendidikan ini dibuka sejak Senin (29/7) kemarin. Posko Peduli Pendidikan ini bertempat di Cafe Marimoi dan cafe Basigaro desa Tomori jalan Raya Kantor Bupati. Posko peduli Pendidikan ini menerima bantuan berupa seragam sekolah dan alat tulis dan akan disalurkan langsung ke lokasi pengungsian.
“Posko Peduli Pendidikan dibuka karena prihatin terhadap anak anak didik yang kehilangan rumah, Bangunan sekolah juga rusak,” jelas Risman yang juga wartawan Posko Malut.
Risman menambahkan, bagi masyarakat maupun pihak lain yang peduli dan mau menyumbang bantuan pendidikan bisa langsung datang di posko yang dituju. Dengan bantuan ini diharapkan bisa mengurangi beban hidup orang tua siswa dalam menyekolahkan anak-anak mereka.
“Sekarang ini orang tua tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak beraktifas. Maka berharap uluran tangan kita semua dapat membantu mereka,” tambah Risman diamini Bendahara Posko Peduli Pendidikan Dahbudin Basri.
Sementara, Ketua PWI Halsel Samsir Hamajen mengatakan, bahwa saat ini gempa bumi 7.2 SR, menyebabkan 5.644 siswa yang saat menempuh pendidikan di sekolah darurat yang disediakan pemkab Halsel. Saat ini 5.644 siswa SD SMP ini tersebar 38 desa 10 Kecamatan dengan Jumlah sekolah SD 44 sekolah. SMP 20 sekolah dengan total Jumlah Ruangan Belajar 704. Sedangkan Jumlah 5.644 siswa itu terdiri dari kelas 1 SD 9 siswa, Kelas 2, 427 Laki laki
Perempuan 291. Kelas 3, laki-laki 436 perempuan 420, Kelas 4 Laki-laki 468, perempuan 416.
Kelas 5, laki laki 497 perempuan 420, kelas 6 laki laki 516 perempuan 509. Sedangkan SMP kelas 8, laki-laki 295, perempuan 312. Untuk Kelas 9 laki laki 302, perempuan 326 dengan total 5.644 siswa secara keseluruhan.
“Dengan bantuan dan uluran tangan dapat membantu para siswa siswi dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka,” tandas Samsir Hamajen. (Raja)