MOROTAI – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulau Morotai, Muhammad M. Kharie, optimis tahun 2020 nanti ada peningkatan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Pasalnya, untuk realisasi DAK tahun 2019 senilai Rp 200 Miliar lebih, Kabupaten Pulau Morotai masuk peringkat ke satu, dari 10 kabupaten kota yang ada di Provinsi Malut,” kata Sekda, saat dikonfirmasi wartawan di kantor bupati setempat.
Dikatakan Sekda, ”Memang realisasi tidak sampai Rp 200 Miliar, tapi itu bukan berarti ada penurunan DAK, karena sisanya itu masuk dalam dana tender. Misalkan dana Rp 1 Miliar, namun realisasinya cuma Rp 970 juta, dan sisanya masih Rp 30 juta, maka dana ini bukan berarti kita tidak mampu memanfaatkan, akan tetapi dana tersebut masuk dalam dana tender, karena kadang itu terdapat ada penurunan penawaran,” tutur Sekda.
Lanjut Sekda, ”Soal DAK ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau masih ada sisa dana tender maka bisa dialihkan dengan program-program lainnya, tetapi sekarang sudah tidak bisa lagi digunakan, karena sistemnya sudah berbeda. Olehnya itu, Kami berharap agar di tahun 2020 nanti Dana Insentif Daerah (DID) ada kenaikan, karena dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu dari seluruh Kabupaten Kota yang ada di Indonesia itu Morotai masuk di nomor urut ke 20, dan khususnya di Provinsi Malut hanya Morotai yang masuk dalam penilaian,” ucap Sekda.
Dijelaskan, ”Masuknya peringkat ke 20 itu, ada beberapa kriteria yang dilihat oleh Kemendagri yakni, pengelolaan non tunai, menjaga inovasi, mempermudah pencarian anggaran dengan cara menaruh ATM BNI di semua kecamatan, bidang pendidikan, kesehatan, dan sejumlah kriteria lainnya,” terang Sekda. (Ical)