Beranda Maluku Utara Koperasi Nelayan di Morotai Dapat Bantuan Armada Tangkap dari KKP RI 

Koperasi Nelayan di Morotai Dapat Bantuan Armada Tangkap dari KKP RI 

805
0
Foto bersama usai penyerahan bantuan. (Foto: Istimewa)

MOROTAI – Sebanyak 81 Koperasi Nelayan yang ada di Kabupaten Pulau Morotai, Rabu (18/12) bertempat di Sentral Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) desa Dari Majiko Kecamatan Morotai, kembali menerima bantuan armada tangkap 3 GT sebanyak 85 unit dari Direktorat Jendral (Ditjen) Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Amatan media ini, penyerahan 85 unit armada tangkap secara simbolis ini dilakukan langsung oleh Dirjen PRL dan diikuti oleh Bupati Benny Laos, serta Forkompinda.

Kasubdit Pulau-pulau Kecil dan Terluar Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP RI, Ahmat Aris, dalam sambutannya mengatakan, Patut kita bangga karena kabupaten Pulau Morotai adalah salah satu kabupaten yang dipilih oleh KKP RI sebagai pengembangan SKPT dari 13 kabupaten, kota yang ada di Indonesia.

”Arahan Menteri KKP bahwa SKPT harus di kembangkan minimal satu di setiap provinsi, dari arahan dan evaluasi, Morotai menjadi salah satu SKPT yang terbaik, tentu hal ini atas kerja keras Pemda dalam hal ini Bupati Benny Laos, dan di Morotai ini, ekspor ikan tuna harus kita kembangkan karena Morotai ini sangat strategis, produksi tuna di Morotai bisa mencapai 190 ton perhari namun saat ini baru 10 ton yang kita capai karena maksimal dengan armada yang ada, itu artinya baru sekitar 5%,” ucapnya.

Tujuan dari pembangunan SKPT ini adalah untuk membangun proses bisnis kelautan dan perikanan yang berbasis masyarakat supaya terjadinya pertumbuhan ekonomi lokal masyarakat dan peningkatan pendapatan masyarakat.

“Kenapa dikatakan Morotai ini terbaik, karena berdasarkan indikator yaitu, peningkatan pendapatan nelayan, sesuai dengan hasil auditor kami bahwa ternyata peningkatan pendapatan nelayan di Morotai meningkat 3-4 kali lipat. Target kami bersama pemerintah daerah kedepan ini ekspor tuna langsung ke Jepang, oleh sebab itu kami membutuhkan Bandara Internasional, Armada dan sebagainya,” terangnya.

Sementara, Bupati Pulau Morotai Benny Laos, dalam sambutannya mengatakan, ”Kita hadir di tempat ini adalah bukti implementasi dalam Program Presiden RI Joko Widodo dengan konsep Nawacita, yakni membangun dari pinggiran, negara hadir untuk rakyatnya. Oleh sebab itu, dalam konsep negara hadir untuk rakyatnya ada dua substansi yang harus kita kerjakan, pertama pemerintah selaku legislator dan fasilitator menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat, kedua pemerintah bekerja untuk melayani dan memenuhi semua hak rakyat, namun ada satu hal yang harus di jalani oleh rakyat yaitu kewajiban.

”Untuk itu, saya minta komitmen dari semua koperasi perikanan dan masyarakat untuk bekerja dengan jujur dan rajin, karena hari ini Pemerintah telah melayani asuransi nelayan dan pemerintah yang membayar iurannya dari 3.562 nelayan di kabupaten Pulau Morotai yang sudah dipenuhi asuransi nelayan sebanyak 2.012 nelayan dan semua kebutuhan masyarakat nelayan telah dipenuhi 100%, mulai dari bantuan rumah nelayan, asuransi keselamatan, pendidikan gratis, kesehatan gratis dan lainnya,” ungkapnya.

Lanjut dikatakan Bupati, ”Untuk meningkatkan daya tangkap, maka kedepan nanti dari armada 3 GT ini akan berpindah ke 5 GT. Tahun depan Pemda Morotai bakal berusaha memberikan bantuan armada 5 GT, karena jarak tangkap yang dekat dan jauh itu berbeda banyaknya potensi ikan, dan kalau ada masalah di laut jangan selamatkan kapalnya, tapi selamatkan diri kalian, karena terjadi kejadian dua kali, dua orang nelayan meninggal karena menyelamatkan kapalnya,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadis DKP) Pulau Morotai, Suriyani Antarani, ketika dikonfirmasi menjelaskan, Penyerahan armada tangkap 3 GT ini bantuan dari KKP untuk SKPT sebanyak 85 unit untuk 81 koperasi nelayan yang tersebar di lima Kecamatan yang ada di Pulau Morotai.

”Memang kita punya koperasi 83 koperasi nelayan, namun saat ini yang terima bantuan baru 81 koperasi, karena 2 koperasi itu masih mengurus akta notaris koperasi,” terangnya.

Dikatakan Suryani, ”Bantuan armada yang diberikan ini satu koperasi satu, namun kita juga liat banyaknya nelayan di koperasi serta produksinya lebih banyak maka akan diberikan dua unit armada. Jadi armada yang diberikan ini tahun anggaran 2019 melalui KKP RI program SKPT, dan yang diberikan ini lengkap yaitu satu unit armada 3 GT serta satu mesin 15 PK, ditambah dengan alat tangkap,” tuturnya.

Suryani menambahkan, ”Di tahun 2019 bantuan armada tangkap yang dijanjikan oleh KKP itu sebanyak 148 unit, namun yang direalisasi baru 85 unit,” tandasnya. (Ical)