Beranda Maluku Utara Update Gempa 7,1 Jumlah Kerusakan Rumah di Morotai Menjadi 261 Rumah 

Update Gempa 7,1 Jumlah Kerusakan Rumah di Morotai Menjadi 261 Rumah 

688
0
Salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terdampak gempa, di salah satu desa di Morotai.

MOROTAI – Jumlah data kerusakan rumah warga di enam Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Pulua Morotai bertambah 61 sehingga total bangunan rusak, baik ringan, sedang maupun berat menjadi 261 bangunan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulau Morotai, Abjan Sofyan mengatakan, “Naiknya data kerusakan rumah akibat dari gempa bumi lantaran saat ini ada penambahan sebanyak 61 rumah warga di tiga desa yang tersebar di dua Kecamatan,” ucap Abjan, saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, Sabtu (6/6).

Lanjutnya, penambahan tiga desa di dua kecamatan itu, yakni Kecamatan Morotai Selatan (Morsel) sebelumnya hanya 14 rumah di lima desa diantaranya Desa Totodoku 1 rumah, Desa Wawama 1 rumah, Desa Daeo Induk 1 rumah, Desa Nakamura 10 rumah dan Desa Falila 2 rumah, tetapi dengan adanya penambahan di dua desa yaitu Desa Juanga sebanyak 9 rumah, dan Desa Morodadi sebanyak 51 rumah sehingga total 74 rumah.

”Sementara untuk Kecamatan Morotai Utara (Morut) terdapat di Desa Kenari ada penambahan 1 rumah sehingga menjadi 5 rumah. Jadi untuk penambahan data rumah sebanyak 61 bangunan ini semuanya rusak ringan,” tuturnya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pulau Morotai, kerusakan rumah yang paling parah (berat) itu berdasarkan dari hasil peninjauan sejak kemarin, terdapat sebanyak 14 rumah di empat desa tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Mortim, Morut dan Jaya, diantaranya Desa Mira, Lusuo, Pangeo dan Bere-bere Kecil.

“Yang rusak parah ini akan dibangun kembali, begitu juga rusak sedang. Sedangkan yang kerusakan ringan akan mendapatkan bantuan berupa material,” ungkapnya.

Ditambahkan, dari jumlah total kerusakan rumah sebanyak 261 bangunan itu diantaranya rusak ringan 214, rusak sedang 33 dan rusak berat 14, dan ini juga sudah termasuk dengan fasilitas umum sebanyak 12 bangunan.

Menurutnya, saat ini BPBD lagi merampungkan semua data, kemudian setelah itu membuat laporan ke pemerintah pusat, serta Basarnas maupun BPBD Provinsi, dan PUPR yang menangani Dana Alokasi Khusus (DAK) agar di singkronkan dengan APBD.

Data penambahan jumlah kerusakan rumah tersebut berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Pulau Morotai, Sabtu (6/6) pukul 12.30 Wit. (Ical/kara)